Senin, 03 Juni 2013

TUGAS SOFTSKILL "RESENSI"




TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
Resensi “









DI SUSUN OLEH :
Nama : FIFI ELLIN
Kelas : 3EA13
NPM : 12210769







Universitas Gunadarma Kalimalang
Fakultas Ekonomi Manajemen S1




A. Pengertian Resensi
      Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
         Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
        Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
      Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku :
1.      Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,    
         atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.      Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.      Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Ahli
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku

D. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi. 
1. Judul resensi 
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi. 
2. Menyusun data buku 
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut: 
a. Judul buku; 
b. Pengarang; 
c. Penerbit; 
d. Tahun terbit beserta cetakannya; 
e. Dimensi buku; 
f. Harga buku; 
3. Isi resensi buku 
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa. 
4. Penutup resensi buku 
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

E. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku.
1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
·         Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
·         Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
·         Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
·         Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi
5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
·         Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
·         Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
·         Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
·         Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.
6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.
langkah-langkah bagaimana cara meresensi buku, yaitu :
1. Jenis Buku
Jenis/bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.
2. Keaslian Ide
Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari buku lain yang pernah terbit.
3. Bentuk
Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
4. Isi dan Bahasa
Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya.
Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator.
5. Simpulan
Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak.
• menulis data buku yang dibaca,
• menulis ikhtisar isi buku,
• mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku,
• menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan
• memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.
Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Data buku atau identitas buku
a. Judul buku
Jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan
lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang
Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus
menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku itu.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap
penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu selaku peresensi.

F. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Reverensi
http://forumlingkarpena.net/tips_menulis/read/teknik-_menulis_resensi_buku
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku 


RESENSI NOVEL 1 - SISI CINTA SISSY

Identitas Buku
a. Judul Buku : Sisi Cinta Sissy
b. Jenis Buku : Fiksi
c. Pengarang : Lusi Wulan
d. Penerbit : Puspa Swara, Anggota IKAPI
e. Cetakan : I- Jakarta, 2006
f. Halaman Buku : 160 halaman
g. Panjang dan Tebal Buku : 20 cm ; 0,5 cm
h. Jenis Kertas : Quarto
i. Harga Buku : Rp 24.900,00

Sinopsis
            Sissy cewek imut yang demen banget ngubah nama orang ini bekerja sebagai sekretaris di perusahaan milik papanya. Untuk urusan ‘keras kepala’, dia memang benar-benar mirip papanya yang otoriter. Kenyataan bahwa dia orang kaya menjadi rahasia Sissy dan Dira. Dira adalah kakak Sissy yang bekerja juga di perusahaan milik papanya sebagai Direktur Utama. Dira adalah anak kebanggaan sang papa. Papanya selalu tidak setuju dengan calon suami yang anak-anaknya pilih karena papanya tidak mau ‘calon suami’ anaknya Cuma mengincar hartanya. Itu yang membuat Dira dan Sissy selalu bertentangan dengan ayahnya.
            Di tepi jalan, hak sepatu Sissy sebelah kirinya terjepit di sela-sela jeruji besi penutup selokan. Dia berusaha terus supaya sepatunya bisa lepas sampai ada seorang cowok cakep yang langsung ikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit dan akhirnya sepatu itu berhasil lepas. Spontan, Sissy langsung memeluk si lelaki penolong itu dan bergegas pergi tanpa bilang terima kasih karena Sissy takut terlambat meeting.
            Ternyata, cowok itu sekantor sama dengan Sissy, cuma lain divisi. Nama cowok itu Sebastian. Sissy sampek ngumpet-ngumpet segala untuk menghindari ‘sang cowok penolong’ karena malu dan pake acara menunduk sampek tersandung pot bunga segala. Malangnya, dia malah dimutasikan jadi sekretaris Sebastian.
Sejak awal Sissy bersikap sangat formal terhadap bos barunya itu, layaknya atasan dengan bawahan. Tapi gara-gara terlalu kaku, kadang Sissy melakukan hal-hal konyol di tempat kerja dan bersikap salting (salah tingkah). Tapi lama-kelamaan Sissy capek harus bersikap kaku setiap hari tanpa bercanda dan berceloteh. Itu membuat Sissy dan Sebastian menjadi akrab, bukan seperti atasan dan bawahan. Mereka sering makan bareng, jalan bareng, dan menghadiri pesta bareng.
            Ujung-ujungnya mereka berdua malah merasakan falling in love dan mereka berdua pacaran. Mereka menjalin hubungan backstreet (tidak diketahui siapapun) termasuk Dira kakaknya sendiri. Di kantor mereka berdua mencoba menjauh satu dengan yang lain. Setelah lama menjalin hubungan cinta, Sissy ingin memberi tahu Sebastian siapa sebenarnya dia. Sissy memberi tahu kalau dia adalah anak pemilik perusahaan yaitu Pak Sadewo. Reaksi Sebastian sangat kaget dan bingung tetapi dia tidak ingin meninggalkan Sissy. Dia rela apabila harus berhenti kerja.
            Hampir delapan bulan sejak mereka berpacaran, Sebastian hanya bertemu sekali dengan Pak Sadewo di kantor. Suasananya sangat formal dan menahan dorongan kuat untuk mengatakan bila Sissy dan Sebastian menjalin hubungan. Sissy mulai terbuka tentang hubungannya dengan Sebastian yang semakin serius itu ke mama dan Dira.
            Sissy dan Dira menjadi tuan rumah dalam acara launching website galeri dan pengalihan pimpinan operasional galeri dari tante Mirna yang akan melahirkan, digantikan Sissy. Di tengah kerumunan undangan, nampak Pak Sadewo juga hadir. Kemudian Sebastian datang bersama Alex. Sissy langsung menghambur memeluk hangat Sebastian. Pak Sadewo terhenyak melihat mereka berdua.

Isi Resensi
a.       Susunan Penyajian
Novel yang berjudul Sisi Cinta Sissy ini dalam penyajiannya sudah cukup baik sebagai bacaan para remaja.
Dimulai dari pembukaan cerita sampai penutup cerita sudah baik karena dari satu cerita ke cerita lainnya tidak bertele-tele atau menyambung. Dan uniknya lagi pengarang dapat mengajak pembaca untuk berfikir akhir dari cerita novel itu.

b.      Gaya Bahasa
Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku supaya masyarakat umum, khususnya para remaja mudah mengerti dari isi novel ini. Dan terdapat bahasa Inggris.

c.       Hal-hal yang menarik dari novel
Novel ini bisa menarik perhatian para pembaca.Dari setiap bagian cerita ke bagian cerita yang lain bisa membuat penasaran para pembaca dan para pembaca ingin cepat menyelesaikan membaca novel ini dan mengetahui akhir cerita.

d.      Kelemahan Novel
 Isi cerita dari novel ini tidak sempurna (jalan cerita agak rumit ) karena pengarang tidak menyelesaikan akhir dari cerita sehingga para pembaca harus memikirkan akhir cerita novel ini sendiri.
• Terlalu banyak bahasa asing
• Harga novel terlalu mahal

e.       Kelebihan Novel
• Cover (sampul) novel sangat menarik
• Kertas novel menggunakan kertas quarto
• Perwatakan tokoh mudah dimengerti
• Menceritakan kehidupan para remaja sekarang

f.       Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik
A. Unsur Instrinsik
1. Tema : Percintaan
2. Alur : Maju Mundur
3. Bahasa : Bahasa Indonesia tidak baku dan Bahasa Asing
4. Penokohan
a. Sissy
Bandel : Oya, dan sepeti biasa Mama titip pesan ke kamu supaya nurut sama kakaknya dan papanya, kerja yang benar, jangan bandel kayak yang sudah-sudah dan jangan pacaran melulu..” ujar Dira nyengir. (hal 8)
Bnyak akal : Sekali lagi namanya juga sekantor, biar selihai bagaimanapun menghindar-hindar, tetap aja ada kemungkinan ‘kepergok’ (hal 13)
Periang : “Dan kamu wanita, tanpa ragu jongkok di tepi jalan, memberi ucapan terima kasih dengan sangat tulus…, dan sangat riang…, tidak perlulah dianggap sebagai hutang. (hal 23)
Lucu : Oya, satu lagi yang menggemaskan dari diri perempuan itu, celotehnya yang lucu dan apa adanya….(hal 58)

b. Ronana
Latah : Ronan yang latah ikutan mengelus-elus jidatnya yang mulus-mulus aja tidak ada benjol, hanya sedikit kerut efek dari penuaan dini. (hal 5)
Genit : Iiiiih… Ronana genit!” seru Sissy dengan meniru gaya centil Ronan. (hal 5)

c. Dira
Usil : “Siapa yang bilang kamu goblok…, penyalit menahun… hihihi…” celetuk Dira asal. (hal 9)
Tegas : “Ingat Sy, jangan sampai timbul gosip atau apalah yang tidak mengenakkan di kantor ini tentang salah satu dari kita. (hal 15)
Emosi : Baginya, Rizal selalu dapat memberinya ketenangan, sementara dirinya adalah orang yang gampang meledak. (hal 46)

d. Sebastian
Baik : “Tanpa menunggu jawaban Sissy yang tak berkedip mendongakkan wajah tinggi sekali, pria ini langsung ikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit. (hal 10)
Perhatian : “Obatnya diminum dulu ya, biar sakitnya agak reda” ucap Sebastian sambil menyodorkan obat dan air putih kepada Sissy. (hal 19)
Kalem : Sebastian menjawab kalem, menenangkan Dira yang super heboh. (hal 20)
Ramah : Novi blak-blakan kepada Sebastian, karena Sebastian selalu bersikap simpatik dan ramah kepadanya. (hal 56)

e. Melviana
Tomboi : “Hahaha… syukurin! Makanya, udah ditolongin tuh bilang terima kasih, jangan malah ngibrit, coy!” komentar Melvi, sepupu Sissy yang tomboi. (hal 14)

f. Wiwid
Usil : “Wah belum seminggu kerja bareng, sudah ada panggilan kesayangan nih,” celetuk Wiwid dari bagian HRD, teman terdekatnya di kantor, sambil cengar-cengir. (hal 15)
Kalem : “Kenapa kamu ini?” Wiwid bertanya kalem, lengkap dengan logat Jawanya. (hal 24)

g. Eva
Tukang gosip: Bersamaan dengan itu, Eva, cewek yang hobi membicarakan ‘sosok menonjol’ dimanapun dan kapanpun sejauh matanya bisa memandang. (hal 23)

h. Pak Sadewo
Otoriter : Ketika papnya menyetujui mereka, keadaan tidak bertambah lebih baik. Banyak syarat dan tuntutan atas dirinya. (hal 29)

i. Rizal
Perhatian : Rizal mengelus punggung Dira menenangkan pacarnya itu. (hal 45)

j. Tobias
Petualang : Tentunya ia berkeliling ke berbagai tempat di tanah air sampai ke negara-negara lain. (hal 39)
Usil : “Ayolah…wajahmu itu nggak bisa berbohong, Sissy sayang… Aku nggak bisa tidur kalau pulang wajahmu masih seperti ini.” (hal 41)

k. Novi
Ingin tahu : “Hah, mereka ngapain aja?” Novi menjadi tertarik kalau membicarakan pegawai keren seperti Sebastian. (hal 51)

l. Alex
Suka hura-hura: “Itu memang ulah Alex. Orangnya suka hura-hura. (hal 30)

m. Mama
Perhatian : Mama khawatir lihat Dira kuyu seperti itu. (hal 69)
Baik : “Sudahlah Sy. Mama hidup hanya untuk kalian, jadi yang menjadi masalah kalian, otomatis menjadi masalah mama juga.” (hal 72)

5. Amanat
• Sayangilah dirimu, beri ia kesempatan untuk menjadi yang semestinya ia inginkan. Life is nothing but being yourself.
• Terkadang cinta tidak harus memiliki
• Pilihan itu segala ada tetapi siap atau tidak kita menanggung resiko dari pilihan yang kita buat itu, karena kadang kita dihadapkan pada pilihan yang terlalu sulit


6. Setting
a. Tempat : kantor, rumah Sissy, tepi jalan, kantin, lobi, rumah Dira, rumah Sebastian, hotel,
coffe shop, cafe, stasiun, restoran, pantai, daerah Semanggi, dapur, studio, lapangan, dan galeri
b. Waktu : pagi, siang, sore, dan malam
c. Suasana : sepi, ramai, sedih, gembira, takut, panik, haru, dan tegang

7. Sudut Pandang : orang pertama

B. Unsur Ekstrinsik

1. Sosial Agama
Dilihat dari segi nama, pengarang merupakan seorang muslim

2. Sosial Ekonomi
Keadaan ekonomi pengarang tergolong menengah ke atas karena dilihat dari segi cerita yang ada dalam novel. Disamping itu, gaya bahasa yang digunakan juga menunjukkan status sosialnya.

3. Sosial Budaya
Pengarang merupakan seorang yang tekun bekerja. Pengarang menempatkan karirnya diposisi pertama tapi itu didukung oleh papa dan mamnya.

4. Biografi Pengarang
Lusi Wulan. Cewek 26 tahun, single, breakable (!), dan sedang mengalami a quarter life crisis. Berangan-angan menghabiskan malam dengan menulis dan menatap bintang di Bali Selatan (masih ada bintangkah di sana?). Tumbuh di Malang, lalu pindah ke Yogya. Karier menulisnya dimulai awal 2004 saat kepala nyut-nyut kalau tidak bisa menulis. Lumayan, juara 2 di sebuah lomba menulis fiksi langsung didapatnya. Kepercayaan dirinya terus naik hingga novel keduanya terpilih untuk diterbitkan. Saat ini, bekerja di perusahaan swasta dan getol mengumpulkan duit untuk rencana hidup terbesarnya…sedikit bersenang-senang dan membangun khayalan di atas kenyataan untuk terus bikin kepala nyut-nyutan.

Kesimpulan
            Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek yang mencintai seorang cowok alias atasannya sendiri. Mereka berdua menjalin cinta tanpa ada yang tahu (backstreet). Lama-kelamaan mereka berdua ingin jujur kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek dan akhirnya ayahnya menyetujui hubungan mereka.
            Cerita dalam novel ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya restu orang tua di dalam suatu hubungan. Ini merupakan permasalahan kehidupan cinta anak remaja sekarang.

Saran
1. Redaktur
Penerbit seharusnya mengadakan launching kumpulan novel-novel terbaru karya satrawan muda agar lebih dikenal masyarakat
2. Pengarang
• Pengarang seharusnya mencantumkan data diri lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang kehidupan pengarang
• Pengarang seharusnya memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya lebih dimengerti oleh pembaca

3. Pembaca
• Pembaca supaya mau membaca dan memahami maksud dari isi cerita dari pengarang
• Pembaca dituntu untuk mengambil segi positif yang ada di dalam novel

RESENSI NOVEL 2 – PERAHU KERTAS
Judul Buku: Perahu Kertas
Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Tahun Terbit: 2012, Juli; cetakan ke-15
Jumlah Halaman: 444 halaman
Harga: Rp69.000,-


SINOPSIS
Tak satu pun di antara kita bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti, hari ini, atau besok. Termasuk pertemuan kecil antara Kugy dan Keenan. Dua manusia beda karakter itu tak menyadari, banyak hal-hal ajaib menanti setelah pertemuan tersebut.

Diceritakan, Kugy adalah gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menuliskan dongeng ciptaannya yang bagi orang lain merupakan hobi tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.

Sedangkan Keenan digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya di bidang melukis tidak mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Berdua, Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka berbagi mimpi dan saling mendukung. Acara nonton bareng atau makan sepulang kuliah jadi rutinitas wajib bersama dua sahabat mereka, Noni dan Eko. Perasaan berbeda mulai muncul di antara Keenan dan Kugy. Namun, mereka berdua memilih menyimpan perasaan tersebut. Apalagi, saat itu Kugy sudah punya pacar.

Konflik mulai muncul di sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan. Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy. Keduanya harus terpisah beberapa waktu.

Ikuti Jejak si Agen Neptunus Meraih Kebahagiaan
Yakin dengan Kata Hati

Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Bait tersebut adalah potongan puisi Kugy untuk Keenan di salah satu bagian Perahu Kertas. Rasanya, memang tidak ada yang salah dengan usaha menggapai mimpi. Para bookaholic sepakat bahwa hidup berasal dari mimpi.

Wildan Bagus Aditya, Merlin Dwi Yunaniar, Anisah Fathinah, Gadhis Richi Andita, dan Yanuar Satria Putra kagum dengan jalan yang berani diambil Kugy serta Keenan untuk mempertahankan impian mereka.

Cerita yang dimulai dengan pertemuan Kugy dan Keenan tersebut membuat para bookaholic ikut tersenyum dalam diskusi sore itu. “Salut sama Kugy. Sebagai cewek, dia sama sekali nggak jaim. Bener-bener tipikal cewek yang unik. Berantakan, tapi cantik,” ujar Adit, sapaan akrab Aditya, membuka percakapan.

Ucapan Adit tersebut langsung mendapat respons dari Merlin Dwi Yunaniar atau yang akrab disapa Merlin. “Menurut aku, Kugy sama Keenan sama-sama unik. Bayangin aja, kok bisa gitu ya. Keenan klop sama Kugy yang ngaku-ngaku bahwa dia adalah agen Neptunus. Hehehe,” ujar Merlin sembari membayangkan wujud tokoh Keenan dalam dunia nyata.

Jalan cerita novel ini, menurut Gadis (panggilan Richi Gadis Andita) selalu menarik. Setelah membaca, rasanya enggan untuk meletakkan Perahu Kertas. Pengin langsung dibaca sampai habis. “Komplet soalnya. Kami bisa tertawa ngikutin kekocakan si Kugy. Kami bisa ikut terharu waktu Kugy dan Keenan harus merelakan impian mereka. Rasanya pasti sedih banget, tuh,” kata Gadis.

Anisah mengungkapkan, perasaan sebel juga ikut muncul gara-gara ulah Wanda yang sengaja membohongi Keenan demi bisa bersama Keenan. Wanda terkesan menghalalkan segala cara. “Aduh, jangan sampai jadi orang kayak Wanda,” tukas Anisah sebal. Teman-teman yang lain juga setuju dengan Anisah. “Tapi, kadang-kadang kan, kalau sudah masalah perasaan, logika bisa terabaikan,” ujar Anisah.

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil bookaholic dari Perahu Kertas. Semangat, perjuangan, dan kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan. Lembar demi lembar novel ini membuat bookaholic terhanyut dengan kisah cinta Kugy dan Keenan.

“Sayang, ending-nya kok kurang nendang ya? Gampang ketebak gimana akhir ceritanya,” ujar Yanuar. “Aku kira, bakal ada sesuatu yang beda atau kejutan,” lanjutnya.

Adit sepakat dengan Yanuar. Menurut dia, dia sudah bisa menebak kisah Kugy dan Keenan bakal berakhir happy ending. “Nggak apa-apa happy ending, tapi jalan yang mereka lalui kan nggak gampang. Prosesnya itu lho yang bisa mengocok emosi kita,” ucap Adit.

Merlin, Gadis, dan Anisah mengangguk penuh semangat. “Itu namanya jodoh nggak lari kemana. Kayak salah satu quote-nya, jalan kita berputar, tapi suatu hari kita jadi diri sendiri. Tergapai deh semua cita-cita mereka,” papar Merlin.

Setelah membaca Perahu Kertas, bookaholic jadi terinspirasi. Mereka bertekad kuat meraih impian masing-masing. “Intinya, nggak boleh menyerah,” seru mereka.


RESENSI NOVEL 3 – BUNGA BANGKAI SEMAIAN BIJI MEKAR


Judul              : Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar  

Penulis            : Antony Lee  

Penerbit          : Surat Kabar Harian Kompas  

Tanggal           : 27 September 2011  

No. Halaman  : 12  

Tema               : Lingkungan (Tumbuhan)  



2. Sinopsis 
        Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) hasil penyemaian biji tahun 2000 akhirnya mekar setinggi 3,01 meter di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Dan ini merupakan kasus pertama yang terjadi di Indonesia. Bunga semaian biji itu tumbuh sejak Rabu pada 21 September 2011 lalu yang ditandai dengan bau seperti bangkai tikus, sekitar pukul 15.00. Keesokan harinya berkembang menjadi bunga sempurna yang tumbuh dan bertahan hingga beberapa hari lagi.

        Umbi tanaman bergenus amorphophallus ini tak pernah mati. Saat bunga layu dan membusuk, umbi menumbuhkan daun menjulang hingga membusuk dan mati. Data literatur di luar negeri, bunga bangkai dari biji hingga berbunga membutuhkan waktu 6-7 tahun.

      Keberhasilan proses tanam itu memberi tambahan informasi tentang siklus bunga bangkai. Selain itu, tanaman itu juga bisa memberi variasi sifat karena bukan berasal dari satu indukan saja.

        Tahun 2000, tim periset Kebun Raya Cibodas di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menanam satu umbi bunga bangkai hasil eksplorasi di Taman Nasional Kerinci Seblat Jambi. Tahun 2002, diambil 25 biji bunga bangkai lalu disemai di Kebun Raya Cibodas.

3. Keunggulan

        Artikel “Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar” mengangkat tema tentang lingkungan atau lebih mengarah pada Tumbuhan. Artikel ini berisi tentang pendeskripsian bagaimana tumbuhan bunga bangkai itu. Melalui artikel ini penulis dapat memberikan informasi tentang bunga bangkai. Menjadikan para pembaca lebih mengetahui apa itu bunga bangkai, bagaimana pengembangbiakkannya, dan sebagainya.  


4. Kelemahan
        Harusnya dalam artikel “Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar” ini disertai dengan kelas ordo dari jenis tumbuhan bunga bangkai dengan tumbuhan suweg, agar diketahui keterhubungan dari 2 jenis tumbuhan itu.  

5. Pendapat
        Akhir Artikel “Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar” yang bertema lingkungan ini sudah cukup baik. Karena di dalamnya berisi informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai bunga bangkai. Namun, penjelasannya kurang menyeluruh, karena yang dijelaskan lebih mengarah kepada pertumbuhan bunga bangkai itu sendiri. Jika di dalam artikel ini juga dijelaskan awal mulanya bunga bangkai tersebut, maka akan membuat artikel ini menjadi lebih sempurna.