TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
“ Resensi “
DI SUSUN OLEH :
Nama : FIFI ELLIN
Kelas : 3EA13
NPM : 12210769
Universitas Gunadarma Kalimalang
Fakultas Ekonomi Manajemen S1
A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja
revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau
menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar
resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil
karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan
data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah
hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun
DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku
atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau
tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi
buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku,
sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau
recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama
untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal
yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan
penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan
pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada beberapa syarat
untuk meresensi (membuat resensi) buku :
1.
Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.
Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi
pengarang,
atau
hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.
Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.
Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
B. Pengertian Resensi
Menurut Pendapat Ahli
Berikut ini adalah
pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta
(dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai
pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau
kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan
memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan
dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti
Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek
tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap
secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56)
menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan
merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya
adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut.
Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa
foto buku atau foto copi sampul buku.
C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi
ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca
mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya
lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan
dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang
dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku
dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis
lainnya.
5. Memberi masukan
kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan
substansi buku
D. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi,
terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi
jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam
pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus
memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga
akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data
buku
Penyusunan data buku
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta
cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi
buku
Isi resensi buku memuat
tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan
kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi
buku
Pada bagian penutup
biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.
E. Tahap Penulisan
Resensi
Berikut ini akan
dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal
yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku
tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail
dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu
buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata
penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi,
diantaranya:
• Membuat informasi umum
tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan
secara garis besar.
• Memberikan penilaian
buku.
• Menonjolkan sisi lain
dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku
tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi
kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
Berikut ini adalah
langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah
buku.
1. Melakukan penjajakan
atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
· Tema
buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
· Siapa
penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal
(jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
· Siapa
pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku
atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
· Penggolongan
/ bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi,
sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
2. Membaca buku yang
akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam
buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3. Menandai
bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan
bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4. Membuat sinopsis atau
intisari dari buku yang akan diresensi
5. Menentukan sikap atau
penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
· Organisasi
atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya,
bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
· Isi
pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana
kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
· Bahasa;
bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan
ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
· Aspek
teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan
kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
Sebelum melakukan
penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar
(outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika
menulis.
6. Mengoreksi dan
merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria
yang telah kita tentukan sebelumnya.
langkah-langkah
bagaimana cara meresensi buku, yaitu :
1. Jenis Buku
Jenis/bentuk buku itu
apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator
menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.
2. Keaslian Ide
Buku itu apakah
benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari
buku lain yang pernah terbit.
3. Bentuk
Bagaimana mengenai
bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover,
jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
4. Isi dan Bahasa
Dilihat dari segi isi,
resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema,
alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya.
Bahasa dalam buku itu
dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan
lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar
tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami
atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari
resentator.
5. Simpulan
Akhirnya seorang penulis
resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau
tidak.
• menulis data buku yang
dibaca,
• menulis ikhtisar isi
buku,
• mendaftar butir-butir
yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku,
• menuliskan pendapat
pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan
• memadukan ikhtisar dan
tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.
Sebuah resensi harus
memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Data buku atau
identitas buku
a. Judul buku
Jika buku yang akan kamu
resensi adalah buku terjemahan, akan
lebih baik jika kamu
menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau
pengarang
Jika buku yang diresensi
adalah buku terjemahan, kamu harus
menyebutkan penulis buku
asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun
terbit
e. Tebal buku dan jumlah
halaman
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama
dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku itu.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku,
seorang peresensi harus menulis buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah
bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk
singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli,
sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah
sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku
asli
Penulis ikhtisar harus
membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran
umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan
pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi
atau menulis kembali gagasan yang dianggap
penting ke dalam
karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan
Kekurangan Buku
Penulis resensi harus
memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang disertai dengan
ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus
mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada
pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu selaku peresensi.
F. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips
dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan
buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas
buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama
penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga
buku.
3. Catat dan pahami
tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar
atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan
dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan
materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi
berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak
dibaca atau tidak.
Reverensi
http://forumlingkarpena.net/tips_menulis/read/teknik-_menulis_resensi_buku
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku
RESENSI NOVEL 1 - SISI
CINTA SISSY
Identitas Buku
a. Judul Buku : Sisi
Cinta Sissy
b. Jenis Buku : Fiksi
c. Pengarang : Lusi
Wulan
d. Penerbit : Puspa
Swara, Anggota IKAPI
e. Cetakan : I- Jakarta,
2006
f. Halaman Buku : 160
halaman
g. Panjang dan Tebal
Buku : 20 cm ; 0,5 cm
h. Jenis Kertas : Quarto
i. Harga Buku : Rp
24.900,00
Sinopsis
Sissy
cewek imut yang demen banget ngubah nama orang ini bekerja sebagai sekretaris
di perusahaan milik papanya. Untuk urusan ‘keras kepala’, dia memang
benar-benar mirip papanya yang otoriter. Kenyataan bahwa dia orang kaya menjadi
rahasia Sissy dan Dira. Dira adalah kakak Sissy yang bekerja juga di perusahaan
milik papanya sebagai Direktur Utama. Dira adalah anak kebanggaan sang papa.
Papanya selalu tidak setuju dengan calon suami yang anak-anaknya pilih karena
papanya tidak mau ‘calon suami’ anaknya Cuma mengincar hartanya. Itu yang
membuat Dira dan Sissy selalu bertentangan dengan ayahnya.
Di tepi jalan, hak sepatu Sissy sebelah kirinya
terjepit di sela-sela jeruji besi penutup selokan. Dia berusaha terus supaya
sepatunya bisa lepas sampai ada seorang cowok cakep yang langsung ikut jongkok
dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit dan akhirnya sepatu itu berhasil
lepas. Spontan, Sissy langsung memeluk si lelaki penolong itu dan bergegas
pergi tanpa bilang terima kasih karena Sissy takut terlambat meeting.
Ternyata, cowok itu sekantor sama dengan Sissy, cuma
lain divisi. Nama cowok itu Sebastian. Sissy sampek ngumpet-ngumpet segala
untuk menghindari ‘sang cowok penolong’ karena malu dan pake acara menunduk
sampek tersandung pot bunga segala. Malangnya, dia malah dimutasikan jadi
sekretaris Sebastian.
Sejak awal Sissy
bersikap sangat formal terhadap bos barunya itu, layaknya atasan dengan
bawahan. Tapi gara-gara terlalu kaku, kadang Sissy melakukan hal-hal konyol di
tempat kerja dan bersikap salting (salah tingkah). Tapi lama-kelamaan Sissy
capek harus bersikap kaku setiap hari tanpa bercanda dan berceloteh. Itu
membuat Sissy dan Sebastian menjadi akrab, bukan seperti atasan dan bawahan.
Mereka sering makan bareng, jalan bareng, dan menghadiri pesta bareng.
Ujung-ujungnya mereka berdua malah merasakan falling
in love dan mereka berdua pacaran. Mereka menjalin hubungan backstreet (tidak
diketahui siapapun) termasuk Dira kakaknya sendiri. Di kantor mereka berdua
mencoba menjauh satu dengan yang lain. Setelah lama menjalin hubungan cinta,
Sissy ingin memberi tahu Sebastian siapa sebenarnya dia. Sissy memberi tahu
kalau dia adalah anak pemilik perusahaan yaitu Pak Sadewo. Reaksi Sebastian
sangat kaget dan bingung tetapi dia tidak ingin meninggalkan Sissy. Dia rela
apabila harus berhenti kerja.
Hampir delapan bulan sejak mereka berpacaran,
Sebastian hanya bertemu sekali dengan Pak Sadewo di kantor. Suasananya sangat
formal dan menahan dorongan kuat untuk mengatakan bila Sissy dan Sebastian
menjalin hubungan. Sissy mulai terbuka tentang hubungannya dengan Sebastian
yang semakin serius itu ke mama dan Dira.
Sissy dan Dira menjadi tuan rumah dalam acara
launching website galeri dan pengalihan pimpinan operasional galeri dari tante
Mirna yang akan melahirkan, digantikan Sissy. Di tengah kerumunan undangan,
nampak Pak Sadewo juga hadir. Kemudian Sebastian datang bersama Alex. Sissy
langsung menghambur memeluk hangat Sebastian. Pak Sadewo terhenyak melihat
mereka berdua.
Isi Resensi
a. Susunan
Penyajian
Novel yang berjudul Sisi
Cinta Sissy ini dalam penyajiannya sudah cukup baik sebagai bacaan para remaja.
Dimulai dari pembukaan
cerita sampai penutup cerita sudah baik karena dari satu cerita ke cerita
lainnya tidak bertele-tele atau menyambung. Dan uniknya lagi pengarang dapat
mengajak pembaca untuk berfikir akhir dari cerita novel itu.
b. Gaya
Bahasa
Pengarang menggunakan
bahasa yang tidak baku supaya masyarakat umum, khususnya para remaja mudah
mengerti dari isi novel ini. Dan terdapat bahasa Inggris.
c. Hal-hal
yang menarik dari novel
Novel ini bisa menarik
perhatian para pembaca.Dari setiap bagian cerita ke bagian cerita yang lain
bisa membuat penasaran para pembaca dan para pembaca ingin cepat menyelesaikan
membaca novel ini dan mengetahui akhir cerita.
d. Kelemahan
Novel
• Isi cerita dari novel ini tidak sempurna
(jalan cerita agak rumit ) karena pengarang tidak menyelesaikan akhir dari
cerita sehingga para pembaca harus memikirkan akhir cerita novel ini sendiri.
• Terlalu banyak bahasa
asing
• Harga novel terlalu
mahal
e. Kelebihan
Novel
• Cover (sampul) novel
sangat menarik
• Kertas novel
menggunakan kertas quarto
• Perwatakan tokoh mudah
dimengerti
• Menceritakan kehidupan
para remaja sekarang
f. Unsur
Instrinsik dan Ekstrinsik
A. Unsur Instrinsik
1. Tema : Percintaan
2. Alur : Maju Mundur
3. Bahasa : Bahasa
Indonesia tidak baku dan Bahasa Asing
4. Penokohan
a. Sissy
Bandel : Oya, dan sepeti
biasa Mama titip pesan ke kamu supaya nurut sama kakaknya dan papanya, kerja
yang benar, jangan bandel kayak yang sudah-sudah dan jangan pacaran melulu..”
ujar Dira nyengir. (hal
Bnyak akal : Sekali lagi
namanya juga sekantor, biar selihai bagaimanapun menghindar-hindar, tetap aja
ada kemungkinan ‘kepergok’ (hal 13)
Periang : “Dan kamu
wanita, tanpa ragu jongkok di tepi jalan, memberi ucapan terima kasih dengan
sangat tulus…, dan sangat riang…, tidak perlulah dianggap sebagai hutang. (hal
23)
Lucu : Oya, satu lagi
yang menggemaskan dari diri perempuan itu, celotehnya yang lucu dan apa
adanya….(hal 58)
b. Ronana
Latah : Ronan yang latah
ikutan mengelus-elus jidatnya yang mulus-mulus aja tidak ada benjol, hanya
sedikit kerut efek dari penuaan dini. (hal 5)
Genit : Iiiiih… Ronana
genit!” seru Sissy dengan meniru gaya centil Ronan. (hal 5)
c. Dira
Usil : “Siapa yang
bilang kamu goblok…, penyalit menahun… hihihi…” celetuk Dira asal. (hal 9)
Tegas : “Ingat Sy,
jangan sampai timbul gosip atau apalah yang tidak mengenakkan di kantor ini
tentang salah satu dari kita. (hal 15)
Emosi : Baginya, Rizal
selalu dapat memberinya ketenangan, sementara dirinya adalah orang yang gampang
meledak. (hal 46)
d. Sebastian
Baik : “Tanpa menunggu
jawaban Sissy yang tak berkedip mendongakkan wajah tinggi sekali, pria ini
langsung ikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit. (hal 10)
Perhatian : “Obatnya
diminum dulu ya, biar sakitnya agak reda” ucap Sebastian sambil menyodorkan
obat dan air putih kepada Sissy. (hal 19)
Kalem : Sebastian
menjawab kalem, menenangkan Dira yang super heboh. (hal 20)
Ramah : Novi blak-blakan
kepada Sebastian, karena Sebastian selalu bersikap simpatik dan ramah kepadanya.
(hal 56)
e. Melviana
Tomboi : “Hahaha…
syukurin! Makanya, udah ditolongin tuh bilang terima kasih, jangan malah
ngibrit, coy!” komentar Melvi, sepupu Sissy yang tomboi. (hal 14)
f. Wiwid
Usil : “Wah belum
seminggu kerja bareng, sudah ada panggilan kesayangan nih,” celetuk Wiwid dari
bagian HRD, teman terdekatnya di kantor, sambil cengar-cengir. (hal 15)
Kalem : “Kenapa kamu
ini?” Wiwid bertanya kalem, lengkap dengan logat Jawanya. (hal 24)
g. Eva
Tukang gosip: Bersamaan
dengan itu, Eva, cewek yang hobi membicarakan ‘sosok menonjol’ dimanapun dan
kapanpun sejauh matanya bisa memandang. (hal 23)
h. Pak Sadewo
Otoriter : Ketika papnya
menyetujui mereka, keadaan tidak bertambah lebih baik. Banyak syarat dan
tuntutan atas dirinya. (hal 29)
i. Rizal
Perhatian : Rizal
mengelus punggung Dira menenangkan pacarnya itu. (hal 45)
j. Tobias
Petualang : Tentunya ia
berkeliling ke berbagai tempat di tanah air sampai ke negara-negara lain. (hal
39)
Usil : “Ayolah…wajahmu
itu nggak bisa berbohong, Sissy sayang… Aku nggak bisa tidur kalau pulang
wajahmu masih seperti ini.” (hal 41)
k. Novi
Ingin tahu : “Hah,
mereka ngapain aja?” Novi menjadi tertarik kalau membicarakan pegawai keren
seperti Sebastian. (hal 51)
l. Alex
Suka hura-hura: “Itu
memang ulah Alex. Orangnya suka hura-hura. (hal 30)
m. Mama
Perhatian : Mama
khawatir lihat Dira kuyu seperti itu. (hal 69)
Baik : “Sudahlah Sy.
Mama hidup hanya untuk kalian, jadi yang menjadi masalah kalian, otomatis
menjadi masalah mama juga.” (hal 72)
5. Amanat
• Sayangilah dirimu,
beri ia kesempatan untuk menjadi yang semestinya ia inginkan. Life is nothing
but being yourself.
• Terkadang cinta tidak
harus memiliki
• Pilihan itu segala ada
tetapi siap atau tidak kita menanggung resiko dari pilihan yang kita buat itu,
karena kadang kita dihadapkan pada pilihan yang terlalu sulit
6. Setting
a. Tempat : kantor,
rumah Sissy, tepi jalan, kantin, lobi, rumah Dira, rumah Sebastian, hotel,
coffe shop, cafe,
stasiun, restoran, pantai, daerah Semanggi, dapur, studio, lapangan, dan galeri
b. Waktu : pagi, siang,
sore, dan malam
c. Suasana : sepi,
ramai, sedih, gembira, takut, panik, haru, dan tegang
7. Sudut Pandang : orang
pertama
B. Unsur Ekstrinsik
1. Sosial Agama
Dilihat dari segi nama,
pengarang merupakan seorang muslim
2. Sosial Ekonomi
Keadaan ekonomi
pengarang tergolong menengah ke atas karena dilihat dari segi cerita yang ada
dalam novel. Disamping itu, gaya bahasa yang digunakan juga menunjukkan status
sosialnya.
3. Sosial Budaya
Pengarang merupakan
seorang yang tekun bekerja. Pengarang menempatkan karirnya diposisi pertama
tapi itu didukung oleh papa dan mamnya.
4. Biografi Pengarang
Lusi Wulan. Cewek 26
tahun, single, breakable (!), dan sedang mengalami a quarter life crisis.
Berangan-angan menghabiskan malam dengan menulis dan menatap bintang di Bali
Selatan (masih ada bintangkah di sana?). Tumbuh di Malang, lalu pindah ke
Yogya. Karier menulisnya dimulai awal 2004 saat kepala nyut-nyut kalau tidak
bisa menulis. Lumayan, juara 2 di sebuah lomba menulis fiksi langsung
didapatnya. Kepercayaan dirinya terus naik hingga novel keduanya terpilih untuk
diterbitkan. Saat ini, bekerja di perusahaan swasta dan getol mengumpulkan duit
untuk rencana hidup terbesarnya…sedikit bersenang-senang dan membangun khayalan
di atas kenyataan untuk terus bikin kepala nyut-nyutan.
Kesimpulan
Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek
yang mencintai seorang cowok alias atasannya sendiri. Mereka berdua menjalin
cinta tanpa ada yang tahu (backstreet). Lama-kelamaan mereka berdua ingin jujur
kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek dan akhirnya ayahnya
menyetujui hubungan mereka.
Cerita dalam novel ini memberikan gambaran tentang
betapa pentingnya restu orang tua di dalam suatu hubungan. Ini merupakan
permasalahan kehidupan cinta anak remaja sekarang.
Saran
1. Redaktur
Penerbit seharusnya
mengadakan launching kumpulan novel-novel terbaru karya satrawan muda agar
lebih dikenal masyarakat
2. Pengarang
• Pengarang seharusnya
mencantumkan data diri lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang
kehidupan pengarang
• Pengarang seharusnya
memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya lebih dimengerti oleh pembaca
3. Pembaca
• Pembaca supaya mau
membaca dan memahami maksud dari isi cerita dari pengarang
• Pembaca dituntu untuk
mengambil segi positif yang ada di dalam novel
RESENSI NOVEL 2 – PERAHU
KERTAS
Judul Buku: Perahu
Kertas
Penulis: Dee (Dewi
Lestari)
Penerbit: Bentang
Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Tahun Terbit: 2012,
Juli; cetakan ke-15
Jumlah Halaman: 444
halaman
Harga: Rp69.000,-
SINOPSIS
Tak satu pun di antara
kita bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti, hari ini, atau besok. Termasuk
pertemuan kecil antara Kugy dan Keenan. Dua manusia beda karakter itu tak
menyadari, banyak hal-hal ajaib menanti setelah pertemuan tersebut.
Diceritakan, Kugy adalah
gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menuliskan dongeng ciptaannya
yang bagi orang lain merupakan hobi tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis
surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan
dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.
Sedangkan Keenan
digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya di bidang melukis tidak
mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan
perusahaan ayahnya. Berdua, Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka
berbagi mimpi dan saling mendukung. Acara nonton bareng atau makan sepulang
kuliah jadi rutinitas wajib bersama dua sahabat mereka, Noni dan Eko. Perasaan
berbeda mulai muncul di antara Keenan dan Kugy. Namun, mereka berdua memilih
menyimpan perasaan tersebut. Apalagi, saat itu Kugy sudah punya pacar.
Konflik mulai muncul di
sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan.
Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy.
Keduanya harus terpisah beberapa waktu.
Ikuti Jejak si Agen
Neptunus Meraih Kebahagiaan
Yakin dengan Kata Hati
Karena hanya bersama
kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar.
Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.
Bait tersebut adalah
potongan puisi Kugy untuk Keenan di salah satu bagian Perahu Kertas. Rasanya,
memang tidak ada yang salah dengan usaha menggapai mimpi. Para bookaholic
sepakat bahwa hidup berasal dari mimpi.
Wildan Bagus Aditya,
Merlin Dwi Yunaniar, Anisah Fathinah, Gadhis Richi Andita, dan Yanuar Satria
Putra kagum dengan jalan yang berani diambil Kugy serta Keenan untuk
mempertahankan impian mereka.
Cerita yang dimulai
dengan pertemuan Kugy dan Keenan tersebut membuat para bookaholic ikut
tersenyum dalam diskusi sore itu. “Salut sama Kugy. Sebagai cewek, dia sama
sekali nggak jaim. Bener-bener tipikal cewek yang unik. Berantakan, tapi
cantik,” ujar Adit, sapaan akrab Aditya, membuka percakapan.
Ucapan Adit tersebut
langsung mendapat respons dari Merlin Dwi Yunaniar atau yang akrab disapa
Merlin. “Menurut aku, Kugy sama Keenan sama-sama unik. Bayangin aja, kok bisa
gitu ya. Keenan klop sama Kugy yang ngaku-ngaku bahwa dia adalah agen Neptunus.
Hehehe,” ujar Merlin sembari membayangkan wujud tokoh Keenan dalam dunia nyata.
Jalan cerita novel ini,
menurut Gadis (panggilan Richi Gadis Andita) selalu menarik. Setelah membaca,
rasanya enggan untuk meletakkan Perahu Kertas. Pengin langsung dibaca sampai
habis. “Komplet soalnya. Kami bisa tertawa ngikutin kekocakan si Kugy. Kami
bisa ikut terharu waktu Kugy dan Keenan harus merelakan impian mereka. Rasanya
pasti sedih banget, tuh,” kata Gadis.
Anisah mengungkapkan,
perasaan sebel juga ikut muncul gara-gara ulah Wanda yang sengaja membohongi
Keenan demi bisa bersama Keenan. Wanda terkesan menghalalkan segala cara.
“Aduh, jangan sampai jadi orang kayak Wanda,” tukas Anisah sebal. Teman-teman
yang lain juga setuju dengan Anisah. “Tapi, kadang-kadang kan, kalau sudah
masalah perasaan, logika bisa terabaikan,” ujar Anisah.
Ada banyak pelajaran
yang bisa diambil bookaholic dari Perahu Kertas. Semangat, perjuangan, dan
kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan. Lembar demi lembar novel ini membuat
bookaholic terhanyut dengan kisah cinta Kugy dan Keenan.
“Sayang, ending-nya kok
kurang nendang ya? Gampang ketebak gimana akhir ceritanya,” ujar Yanuar. “Aku
kira, bakal ada sesuatu yang beda atau kejutan,” lanjutnya.
Adit sepakat dengan
Yanuar. Menurut dia, dia sudah bisa menebak kisah Kugy dan Keenan bakal
berakhir happy ending. “Nggak apa-apa happy ending, tapi jalan yang mereka
lalui kan nggak gampang. Prosesnya itu lho yang bisa mengocok emosi kita,” ucap
Adit.
Merlin, Gadis, dan
Anisah mengangguk penuh semangat. “Itu namanya jodoh nggak lari kemana. Kayak
salah satu quote-nya, jalan kita berputar, tapi suatu hari kita jadi diri
sendiri. Tergapai deh semua cita-cita mereka,” papar Merlin.
Setelah membaca Perahu Kertas,
bookaholic jadi terinspirasi. Mereka bertekad kuat meraih impian masing-masing.
“Intinya, nggak boleh menyerah,” seru mereka.
RESENSI NOVEL 3 – BUNGA
BANGKAI SEMAIAN BIJI MEKAR
Judul
: Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar
Penulis
: Antony Lee
Penerbit
: Surat Kabar Harian Kompas
Tanggal
: 27 September 2011
No. Halaman : 12
Tema
: Lingkungan (Tumbuhan)
2. Sinopsis
Bunga Bangkai
(Amorphophallus titanum) hasil penyemaian biji tahun 2000 akhirnya mekar
setinggi 3,01 meter di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Dan ini merupakan kasus
pertama yang terjadi di Indonesia. Bunga semaian biji itu tumbuh sejak Rabu
pada 21 September 2011 lalu yang ditandai dengan bau seperti bangkai tikus,
sekitar pukul 15.00. Keesokan harinya berkembang menjadi bunga sempurna yang
tumbuh dan bertahan hingga beberapa hari lagi.
Umbi tanaman bergenus amorphophallus ini tak pernah mati. Saat bunga
layu dan membusuk, umbi menumbuhkan daun menjulang hingga membusuk dan mati.
Data literatur di luar negeri, bunga bangkai dari biji hingga berbunga
membutuhkan waktu 6-7 tahun.
Keberhasilan proses tanam itu memberi tambahan informasi tentang siklus bunga
bangkai. Selain itu, tanaman itu juga bisa memberi variasi sifat karena bukan
berasal dari satu indukan saja.
Tahun 2000, tim periset Kebun Raya Cibodas di bawah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) menanam satu umbi bunga bangkai hasil eksplorasi
di Taman Nasional Kerinci Seblat Jambi. Tahun 2002, diambil 25 biji bunga
bangkai lalu disemai di Kebun Raya Cibodas.
3. Keunggulan
Artikel “Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar”
mengangkat tema tentang lingkungan atau lebih mengarah pada Tumbuhan. Artikel
ini berisi tentang pendeskripsian bagaimana tumbuhan bunga bangkai itu. Melalui
artikel ini penulis dapat memberikan informasi tentang bunga bangkai. Menjadikan
para pembaca lebih mengetahui apa itu bunga bangkai, bagaimana
pengembangbiakkannya, dan sebagainya.
4. Kelemahan
Harusnya dalam artikel
“Bunga Bangkai Semaian Biji Mekar” ini disertai dengan kelas ordo dari jenis
tumbuhan bunga bangkai dengan tumbuhan suweg, agar diketahui keterhubungan dari
2 jenis tumbuhan itu.
5. Pendapat
Akhir Artikel “Bunga
Bangkai Semaian Biji Mekar” yang bertema lingkungan ini sudah cukup baik.
Karena di dalamnya berisi informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai bunga bangkai. Namun, penjelasannya kurang menyeluruh, karena
yang dijelaskan lebih mengarah kepada pertumbuhan bunga bangkai itu sendiri.
Jika di dalam artikel ini juga dijelaskan awal mulanya bunga bangkai tersebut,
maka akan membuat artikel ini menjadi lebih sempurna.