TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
“ LAPORAN “
DI SUSUN OLEH :
FIFI ELLIN (12210769)
Kelas : 3EA13
Universitas Gunadarma Kalimalang
Fakultas Ekonomi Manajemen S1
Pengertian Laporan
I. Laporan adalah :
Suatu bentuk penyampaian berita,
keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun
secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang
(authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.§
Salah satu cara pelaksanaan komunikasi
dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.§
Laporan merupakan salah satu alat untuk
menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.§
Penyampaian informasi dari petugas/
pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system
administrasi.§
Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu
organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari
keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan
dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan,
ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan
suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana
secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan,
dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan
(laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang
perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu
mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna.
Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam
komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
MANFAAT LAPORAN
1. Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang
dilimpahkan.
2. Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi
yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi.
3. Sebagai alat untuk membuat budgeting (anggaran), pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian maupun pengambilan keputusan.
4. Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.
Bagaimana agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya dalam
organisasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa,
istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti
bagi si pembaca. Kejelasan suatu laporan tersebut tentu saja didukung oleh
penguasaan materi laporan dari si pemberi laporan sehingga dengan adanya
jaminan bahwa si pembuat laporan menguasai materinya merupakan jaminan
kejelasan suatu laporan di samping hal-hal tersebut diatas.
2. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau
tidak muluk-muluk, demikian juga dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat
harus yang jelas, singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele
yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
3. Lengkap
Kelengkapan tersebut menyangkut :
a. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak
menimbulkan tanda tanya.
b. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting
tidaknya permasalahan diselesaikan atau dengan kata lain masalah yang sangat
penting diutamakan pembahasannya baru masalah-masalah yang timbul dalam
pembahasan sampingan seyogyanya juga dibahas. Sehingga laporan menjadi lengkap
dan mantap karena sudah mencakup segala segi yang didukung dengan data-data
statistik yang jelas dan lengkap.
4. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi
masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuat laporan yang bisa
diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan. Kalau sampai terjadi
keterlambatan penyampai laporan bagi yang berkepentingan berarti terjadi
pemborosan waktu maupun tenaga karena kalau misalnya laporan tersebut
diperlukan untuk bagian pengendalian produksi maka bagian pengendalian produksi
akan kacau karena bagian ini menyangkut proses produksi yang berlangsung terus
menerus. Oleh karena itu ketepatan waktu maupun kecermatan pembuatan laporan
sangat dibutuhkan apalagi bila laporan tersebut menyangkut tindakan koreksi
yang harus ada follow up nya.
5. Tetap
Laporan yang diduking data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat
dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat
suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima. Keterangan-keterangan dalam
menyampaikan laporan tidak boleh saling bertentangan satu sama lain.
6. Objective dan factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan
kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
7. Harus ada proses timbal balik
Laporan yang baik harus bisa dipahami
dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca.§
Jika si pembaca memberikan response
berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara
pemberi laporan maupun si pembaca laporan.§
Laporan juga berfungsi sebagai :
pertanggungjawaban bagi orang yang
diberi tugas.§
landasan pimpinan dalam mengambil
kebijakan/keputusan.§
alat untuk melakukan pengawasan.§
dokumen sebagai bahan studi dan
pengalaman bagi orang lain.§
PENELITI HARUSLAH MENYUSUN LAPORAN HASIL
PENELITIAN DENGAN SEBAIK-BAIKNYA. LAPORAN PENELITIAN AKAN BERMANFAAT KHUSUSNYA
BAGI PIHAK-PIHAK SEBAGAI BERIKUT :
A. PENELITI
Manfaat penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :
1. Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
2. Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan,
pemerintah
serta masyarakat).
2. Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna.
B. PARA ILMUWAN
Dengan penemuan melalui penelitian, khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah
luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam
mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.
C. PEMERINTAH, BIROKRAT DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan
kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data
actual.
D. MASYARAKAT LUAS
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih
sempurna dan semakin mudah. Contoh : penemuan listrik, telepon dan televisi.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN LAPORAN
Laporan merupakan hal yang
sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah tepat, adapun ketepatan
tersebut harus melalui prosedur-prosedur yang tepat pula di mana prosedur
pembuatan laporan mencakup tujuh pokok langkah sebagai berikut :
A. Pengumpulan data dan fakta
Laporan yang tepat adalah laporan yang lengkap data yang dibutuhkan maupun
memuat fakta yang akurat, misalnya data dan fakta mengenai :
Jumlah surat keputusan yang telah
dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu satu bulan.§
Bentuk dan struktur organisasi
perusahaan.§
Jumlah tenaga kerja per bagian.§
Rencana pemakaian anggaran finansial dan
sebagainya.§
Agar data dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya maka pengumpulannya
harus melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Melakukan observasi dan pengamatan sebelum dilakukan perencanaan penelitian
yang mantap dan matang.
b. Mengadakan wawancara bagi data dan fakta yang memerlukan dukungan pendapat
yang objective.
c. Melakukan penyebaran daftar pertanyaan baik dengan sistem sampel maupun
dengan sistem yang lainnya.
B. Pemindahan tabulating data dan fakta
Setelah melakukan pengumpulan data secara acak atau kasar mengenai observasi
atau penelitian yang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pemilihan data dan fakta tersebut. Pemilihan data tersebut bisa dilakukan
dengan cara :
Pemilihan data berdasarkan pembedaan
cakupan yang diteliti yaitu data tersebut apakah menyangkut personal
perusahaan, finansial maupun pelaksanaan rencana.§
Dibeda-bedakan menurut peristiwa dan
dampaknya.§
Dibeda-bedakan menurut gambar, grafik
maupun tabel.§
Melakukan tabulating yaitu mengumpulkan
data dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-masing menjadi suatu
daftar atau tabel sehingga tidak terjadi pengulangan kata atau kalimat,
sehingga bisa memberikan analisa yang rasional, objektif dan menunjukkan logika
hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.§
C. Membuat kerangka laporan
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk
juga didalamnya pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti
masalah yang dirangkum dalam suatu laporan. Pada dasarnya kerangka laporan
mencakup 4 bagian pokok yaitu :
Pertama : Pendahuluan§
Dengan melihat isi pendahuluan pembaca bisa mengetahui :
a. Maksud dan tujuan pembuatan laporan.
b. Maslah yang akan dibahas.
c. Batasan masalah.
d. Sistematika penulisan laporan.
e. Pendekatan penyelesaian yang digunakan.
Kedua : Tubuh Laporan§
Dalam tubuh laporan inilah yang merupakan pembahasan maupun penyelesaian
masalah yang dikemukakan,karena :
a. Di dalamnya terpapar segala data dan fakta yang telah dipisah-pisahkan
menurut kepentingan penyelesaian.
b. Terdapat analisa si pelapor.
c. Terdapat hasil penyelesaian masalah dan kemudian ditarik kesimpulan dan
saran dari si pelapor.
Biasanya bagian tubuh laporan ini yang merupakan bagian terpanjang dari
keseluruhan laporan, oleh karenanya bagian ini biasanya terbagi-bagi lagi
menjadi beberapa bagian, misalnya terdiri dari :
Permasalahan.§
Batasan masalah.§
Hipotesa.§
Latar belakang teori.§
Bagian (part).§
Bab-bab (chapters).§
Sub bab-sub bab (section) dan
sebagainya.§
Ketiga : Saran-saran§
Saran-saran disini sudah terangkum semua penyelesaian masalah secara tegas
tanpa memberikan alternatif-alternatif pilihan lagi. Biasanya pada laporan
survei, saran-saran tersebut dimasukkan ke dalam tiap akhir uraian pada
tiap-tiap akhir bab atau bisa juga dapat sekaligus disatukan sebagai bab
terakhir dari seluruh laporan.
Keempat : Konklusi dan Penutup§
Konklusi dan penutup sebagai logika dari hubungan korelasi antara data, fakta
dan analisa. Adapun konklusi ini bisa juga dijadikan kedalam satu bab dengan
bab saran-saran karena saran-saran tersebut merupakan pencerminan kesimpulan
yang jelas tanpa pemberian alternatif lagi. Sedangkan pada penutup disamping
tercermin penegasan logika juga berupa penegasan saran-saran atau harapan
penyempurnaan kegiatan-kegiatan selanjutnya serta implementasi dan follow up
dari semua ide-ide yang terpapar.
BENTUK LAPORAN RESMI
Bentuk resmi dari suatu laporan terutama laporan yang panjang haruslah dibuat
memperhatikan soal-soal kerangka, sistematika, teknis penulisan dan sebagainya.
Laporan resmi tersusun secara tepat dan terperinci mengenai hal-hal dibawah ini
:
a. Halaman judul.
b. Kata pengantar.
c. Daftar isi.
d. Daftar tabel.
e. Daftar gambar.
f. Pendahuluan.
g. Tubuh laporan.
h. Kesimpulan dan saran.
i. Daftar pustaka.
j. Lampiran.
k. Daftar petunjuk.
Isi
Laporan berisi fakta dan data mengenai penelitian, pengamatan, percobaan,
pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi informasi untuk disampaikan kepada
pihak lain.
Fungsi
Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan,
dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas/perintah atau yang mempunyai
fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan.
Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis
oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya. Atas dasar itu pelaporan
mengandung empat fungsi :
1. Fungsi Informatif
Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca
laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan
Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang
dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala
Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat
keputusan di bagiannya sendiri.
PRINSIP – PRINSIP PENULISAN LAPORAN
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan
sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi
syarat–syarat berikut ini.
a. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
b. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang
ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila
bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
c. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang
salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
d. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang
teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang
sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur –
unsur bahasa.
e. Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya.
Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
f. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa
mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
JENIS LAPORAN
Laporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
Laporan informativ, yaitu laporan yang
dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi
analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang
akurat dan terinci.§
Laporan rekomendasi§
Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si
pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat).
Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya
rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
Laporan analitis§
Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat
atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan
laporan akademis berada pada kategori ini.
Laporan Pertanggungjawaban§
Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan
(Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)
Laporan Kelayakan (feasibility report)§
Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju
penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative
dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
Laporan berbentuk Memo§
Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di
kalangan intern organisasi.
Laporan berbentuk Surat§
Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar
folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
Laporan berbentuk naskah§
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku,
dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
Laporan berbentuk Campuran§
Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat.
Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan
bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
Laporan berbentuk formulir.§
Laporan berbentuk buku.§
3. Waktu Penyampaian
Laporan Insidental§
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam
rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
Laporan Periodik§
Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula.
Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.
SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam
sebuah laporan. Secara garis besar, semua laporan memiliki 3 bagian utama, yang
terdiri atas : bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Namun
demikian, setiap laporan memiliki sistematika yang khas. Berikut akan disajikan
sistematika laporan secara umum, sistematika artikel hasil penelitian,
sistematika artikel nonpenelitian, sistematika makalah, sistematika laporan
penelitian, sistematika laporan evaluasi, dan sistematikan laporan analisis.
A. Sistematika Laporan Secara Umum
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pada dasarnya setiap
sistematika laporan itu memiliki 3 bagian utama dan di antara 3 bagian utama itu
ada bagian-bagian lagi yang dinamakan subbagian. Berikut adalah sub-sub bagian
yang pasti ada di setiap jenis laporan.
Judul
Dalam lembar judul, didalamnya mencakup judul laporan, yang telah
menulis/membuat laporan, dan tanggal saat laporan tersebut ditulis/disampaikan.
Kata Pengantar
Dalam lembar kata pengantar, didalamnya berisi ucapan terima kasih kepada
orang-orang atau organisasi yang telah membantu pelaksanaan kegiatan yang
sedang dilaporkan.
Daftar Isi
Seperti dalam sebuah buku, dalam laporan juga harus menyertakan daftar isi. Hal
ini dimaksudkan adalah agar mempermudah pengguna dalam mencari hal-hal yang
dibutuhkan.
Abstrak/ringkasan
Abstrak adalah bagian yang paling penting dari laporan dan juga (mungkin)
satu-satunya bagian yang dibaca secara rinci oleh pengguna laporan. Karenanya,
abstrak harus hati-hati ditulis dan harus berisi gambaran lengkap dari pesan
dalam laporan tersebut, dengan ringkasan yang jelas tentang rekomendasi yang
akan diberikan.
Ruang Lingkup dan Tujuan
Bagian ini harus mendefinisikan ruang lingkup dan keterbatasan penyelidikan dan
tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai.
Metodologi
Bagian ini menjelaskan bagaimana menyelidiki daerah tersebut. Bagaimana
mengumpulkan informasi, dari mana dan berapa banyak (misalnya jika menggunakan
survei, bagaimana survei dilakukan, bagaimana memutuskan pada kelompok sasaran,
berapa banyak yang disurvei, bagaimana mereka disurvei -? Oleh wawancara atau
kuesioner).
Pendahuluan/Latar Belakang
Hal ini akan membantu untuk menyempurnakan pembaca ke dalam latar belakang
laporan Anda. Berisi secara detail mengenai latar belakang laporan-tapi ingat
untuk tetap relevan, faktual dan singkat.
Analisa/Pembahasan
Ini adalah tubuh utama laporan, di mana ide-ide dikembangkan. Pastikan bahwa
yang dikembangkan terstruktur, judul yang jelas, dan bahwa pembaca/pengguna
dapat menemukan informasi dengan mudah. Sifat bagian ini akan tergantung pada
ruang lingkup laporan. Bagian harus berurusan dengan topik utama yang dibahas -
harus ada urutan logis, bergerak dari deskriptif ke analitis. Selain itu, harus
berisi informasi yang cukup untuk membenarkan kesimpulan dan rekomendasi yang
mengikuti. Pemilihan informasi yang tepat sangat penting di sini: jika
informasi penting untuk membantu memahami, maka harus dimasukkan; informasi
yang tidak relevan harus dihilangkan.
Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari analisis di bagian sebelumnya dan harus jelas dan
ringkas. Mereka juga harus berkaitan dengan kajian teoritis yang menjadi acuan.
Pada tahap ini, tidak ada informasi baru dapat dimasukkan.
Rekomendasi
Pastikan bahwa yang disoroti adalah apa yang pembaca/pengguna ingin tahu dan
apa yang harus mereka lakukan sebagai hasil dari membaca laporan, karena tujuan
mereka membaca laporan BUKAN untuk menggali informasi. Jadi usahakan, jangan
menggunakan kata “disarankan”. Seperti Kesimpulan, rekomendasi-rekomendasi
harus jelas berasal dari tubuh utama laporan dan informasi baru juga harus
disertakan.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi materi tambahan yang tidak secara khusus disebut, namun
yang pembaca mungkin ingin untuk menindaklanjuti.
Apendiks
Gunakan ini untuk memberikan informasi lebih rinci yang pembaca/pengguna
mungkin perlu untuk referensi. Lampiran harus relevan dan harus diberi nomor
sehingga mereka bisa disebut dalam tubuh utama.
Glossari
Glossari dibutuhkan jika di dalam laporan ada kata-kata baru yang sekiranya
belum dimengerti oleh pembaca/pengguna.
B. Sistematika Artikel Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian merupakan salah satu bentuk tanggung jawab peneliti
untuk mendiseminasikan/menyebarluaskan hasil penelitiannya. Artikel bisa
dikatakan sebagai sebuah laporan, namun biasanya media penyampaiannya adalah
jurnal. Penulisan artikel menggunakan sistematika TANPA angka maupun abjad.
Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum
yang berlaku untuk hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Judul
Judul hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang, ataupun terlalu
pendek, yaitu antara 5–15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Ada beberapa model yang dapat diikuti untuk menuliskan nama lembaga
asal penulis. Model pertama ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama.
Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan di
bawah judul; nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki. Ada juga model
dengan menuliskan nama lembaga langsung di bawah nama penulis, dan ada pula
penulisannya (semua nama-nama lembaga penulis) sebagai catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian
(untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)
dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan
implikasi). Panjang abstrak 75–100 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak
ditulis dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari
teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1.2 cm).
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti
atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli
dan berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3–5 buah
kata. Kata kunci diperlukan untuk kepentingan komputerisasi system informasi
ilmiah. Dengan kata kunci dapat dengan mudah judul-judul penelitian beserta
abstraknya.
Pendahuluan
Bagian ini berisi kajian pustaka yang mencakupi sedikitnya tiga gagasan, yaitu:
1) latar belakang atau rasional penelitian, 2) masalah dan wawasan rencana
pemecahan masalah, dan 3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang
manfaat hasil penelitian).
Metode
Pada prinsipnya, bagian ini berisi bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian
disajikan dalam beberapa paragraph tanpa subbagian atau dipilah-pilah menjadi
beberapa subbagian. Hanya hal-hal pokok saja yang disajikan. Uraian rinci
tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan. Materi pokok dalam bagian
ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa/apa sumber data, dan bagaimana
data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian, subbagian itu
antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau subjek),
instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan
rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik
analisis data.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam
batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan
harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Semua rujukan yang
disebutkan dalam batang tubuh juga harus disajikan dalam daftar rujukan.
C. Sistematika Artikel Nonpenelitian
Istilah artikel nonpenelitian mengacu pada semua jenis artikel ilmiah yang
tidak merupakan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori ini antara
lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip;
mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu,
menilai suatu produk, dan sebagainya. Ketentuan untuk penulisan artikel
nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (makalah
yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), hanya saja dalam makalah pendek
abstrak dan kata kunci tidak harus ada. Penulisan artikel menggunakan
sistematika TANPA angka dan abjad. Sebuah artikel nonpenelitian memuat hal-hal
yang sangat esensial; Karen aitu biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak
banyak (sekitar 10 – 20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel
nonpenelitian dan sistematikanya adalah: 1) judul, 2) nama penulis, 3) abstrak
dan kata kunci, 4) pendahuluan, 5) bagian inti, 6) penutup, dan 7 ) daftar
rujukan/pustaka Berhubung sistematika dalam artikel hasil penelitian dan
artikel nonpenelitian hampir sama, maka yang akan dijabarkan berikut adalah
bagian yang memeiliki perbedaan dari keduanya saja.
Pendahuluan
Berbeda dengan isis pendahuluan dalam artikel hasil penelitian, bagian
pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca
kepada topic utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, bagian ini berisi
hal-hal yang dapat menarik minat pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk
mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian ini hendaknya diakhiri dengan
rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang dibahas.
Penutup
istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel
nonpenelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau sejenisnya. Jika
pada bagian akhir berisi simpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya,
uraian itu perlu dimasukkan pada bagian simpulan. Kebanyakan artikel
nonpenelitian membutuhkan simpulan. Ada beberapa artikel nonpenelitian yang
dilengkapi dengan saran. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri.
D. Sistematika Makalah
Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah meyakinkan pembaca bahwa topic
yang ditulis dengan dilengkapi dengan penalaran logis dan pengorganisasian yang
sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan
salah satu jenis karya ilmiah memiliki cirri-ciri: 1) objektif, 2) tidak
memihak, 3) berdasarkan fakta, 4) sistematis, dan 5) logis. Berdasarkan ciri
ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau
topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan
kejelasan pengorganisasian pembahasannya. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran
yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: makalah deduktif,
makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris
yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah
campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis
digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam
pelaksanaannya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling
banyak digunakan. Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan
makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih
dari 20 halaman. Bagian berikut ini menyajikan ketentuan tentang makalah
panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada dasarnya
sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata
kunci yang tidak harus ada. Secara garis besar, makalah panjang terdiri atas
tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian Awal :
Halaman Sampul, Daftar Isi, dan Daftar Tabel dan Gambar (jika ada). Bagian Inti
: Pendahuluan (Latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan,
dan tujuan penulisan makalah), teks utama (berisi pembahasan topik-topik
makalah), penutup (berisi penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang
telah dilakukan tanpa diikuti dengan simpulan atau bisa juga dengan menarik
simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah). Bagian akhir :
Daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
E. Sistematika Laporan Penelitian
Format laporan adalah bentuk susunan atau organisasi suatu laporan, yaitu
bagaimana bagian-bagian laporan itu diurutkan dan disusun. Biasanya format
laporan penelitian ditentukan oleh lembaga pemberi dana. Peneliti harus
menggunakan format penulisan laporan penulisan laporan sesuai dengan permintaan
lembaga pemberi dana atau sesuai dengan jenis penelitian yang disetujui untuk
didanai. Ada dua macam laporan penelitian, yaitu: laporan hasil penelitian
kuantitatif dan laporan hasil penelitian kualitatif.
1. Laporan Penelitian Kuantitatif
Laporan penelitian kuantitatif disajikan secara lugas, objektif, dan apa
adanya. Isi pokoknya adalah apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan,
hasil yang diperoleh, dan simpulan penelitian. Bagian awal : Halaman sampul,
halaman judul, abstrak, prakata, daftar isi, daftar table, daftar gambar,
daftar lampiran, daftar lain.
Bagian inti :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
E. Kegunaan Penelitian
F. Asumsi
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. ……..
B. ……..
C. ……..
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN
A. ……..
B. ……..
C. ……..
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Bagian akhir : Daftar rujukan dan lampiran.
2. Laporan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomena
secara menyeluruh dan kontekstual, laporan penelitian kualitatif haruslah mampu
memberikan gambaran yang utuh dan kontekstual tentang topic yang diteliti. Ada
tiga model format yang dapat digunakan dalam menulis laporan penelitian
kualitatif, yaitu format tetap 1, format tetap 2, dan format bebas.
a. Format Tetap 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Landasan Teori
E. Kegunaan Penelitian
BAB II Metode Penelitian
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Data
H. Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
b. Format Tetap 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
c. Format Bebas
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Landasan Teori
BAB II
Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil-hasil penelitian yang
diperolehnya. Judul dan isi tiap-tiap bab disesuaikan dengan topic dan hasil
penelitiannya, termasuk pembahasannya.
F. Sistematika Laporan Evaluasi
Ringkasan Eksekutif (executive summary) Memberikan informasi lugas sehingga
dapat cepat dipahami dan dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan yang
dilakukan oleh para eksekutif. Oleh karenanya, yang diperlukan adalah
pokok-pokok permasalahan kebijakan dan alternative rekomendasi kebijakannya
dengan dukungan kuat dari informasi empiria yang akurat serta nilai normatif
yang tajam, sehingga diketahui tingkat kelayakannya dan peluang
keberhasilannya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Evaluasi
D. Manfaat Evaluasi
E. Batasan Pengertian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka diperlukan untuk: mempertajam permasalahan evaluasi; mendasari
pengembangan strategi, rancangan, dan model evaluasi; mendasari instrumentasi
dan penafsiran makna dari data yang akan diperoleh; dan mendasari analisis dan
perumusan alternatif kebjakan.
BAB III METODOLOGI EVALUASI
A. Cakupan Wilayah Evaluasi
B. Rancangan Evaluasi
C. Pengumpulan Data
D. Triangulasi
E. Analisis Data
BAB IV HASIL EVALUASI
A. Deskripsi Data
B. Analisis Data dan Pembahasan
C. Analisis Rekomendasi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
G. Sistematika Laporan Analisis
Eksekutif :
Bagian ini menyajikan ikhtisar temuan analisis dalam format yang memungkinkan
para pengambil keputusan untuk membuat keputusan penting efektif dan efisien.
Pendahuluan :
Bagian ini memperkenalkan bagian utama laporan serta orang-orang utama yang
terlibat dalam melakukan analisis dan menghasilkan laporan. Klien juga jelas
diidentifikasi.
Latar Belakang:
Bagian ini menjelaskan informasi yang diperlukan untuk menyediakan pembaca
dengan pemahaman tentang latar belakang untuk analisis, misalnya mengapa hal
tersebut perlu dianalisis.
Tujuan :
Bagian ini menjelaskan tujuan dari analisis. Misalnya, penilaian kebutuhan
mungkin dilakukan untuk mendeteksi kebutuhan pelatihan atau pendidikan yang
tidak dipenuhi oleh program yang ada. Atau mungkin penilaian kebutuhan
dilakukan untuk mengkonfirmasi adanya kebutuhan atau mengklarifikasi sifat
kebutuhan yang lain telah dirasakan. Sebuah analisis pekerjaan atau tugas
mungkin dilakukan untuk mengumpulkan informasi secara langsung berkaitan dengan
sifat produk multimedia interaktif dalam pengembangan.
Keterbatasan :
Bagian ini merinci setiap keterbatasan interpretasi dan generalisasi analisis.
Hal ini juga harus menjelaskan tentang reliabilitas dan validitas instrumen
(misalnya, kuesioner, pedoman wawancara, atau Focus Group Discussion) yang
digunakan dalam analisis.
Pertanyaan :
Pertanyaan yang diajukan akan terkait dengan data yang dijaring untuk
dianalisis.
Metode :
Bagian ini menjelaskan teknik analisis digunakan seperti pengamatan dan survei.
Instrumentasi :
Bagian ini menjelaskan semua instrumen dan alat-alat yang digunakan selama
analisis. Salinan dari alat harus disertakan dalam Lampiran.
Hasil :
Bagian ini merinci temuan.
Rekomendasi :
Bagian ini menyajikan rekomendasi berdasarkan laporan temuan pada bagian
sebelumnya.
Ringkasan :
Bagian ini menyajikan secara singkat dan "mudah dicerna" yang berisi
tentang sinopsis laporan.
Referensi :
berisi daftar sumber ditinjau atau konsultasi selama analisis.
CARA MEMBUAT LAPORAN
Sebagaimana sistematika, cara membuat laporan pun berbeda-beda tergantung skup
(ruang lingkup)nya dan untuk siapa laporan tersebut diberikan. Berikut ini akan
disampaikan langkah-langkah cara membuat laporan: daily report (laporan
harian/laphar), weekly report (laporan mingguan/laming), monthly report
(laporan bulanan/labu), quarterly report (laporan triwulan), summary report
(laporan ringkasan), progress report (laporan kemajuan), executive summary
report (laporan ringkasan eksekutif), Annual report (laporan tahunan), analysis
report (laporan analisis), dan Press Release.
A. DAILY REPORT
Laporan harian bisa dikatakan sebagai laporan kemajuan yang bersifat relatif
informal untuk audiens internal. Biasanya laporan harian disajikan dalam bentuk
salah satu format memo (seperti e-mail) atau bentuk lain yang telah disiapkan
oleh lembaga. Hal ini terkait dengan kapasitas laporan yang tidak banyak.
Laporan harian bertujuan untuk menginformasikan tentang fokus dari suatu
pekerjaan/kepentingan. Selain itu, laporan harian juga bertujuan untuk melihat
apakah sebuah pekerjaan sudah dilakukan secara baik atau belum dalam kurun
waktu satu hari. Laporan harian yang baik akan mengilhami pembaca untuk tetap
fokus dan bekerja keras untuk mencapai tujuan, atau setidaknya mau terus membaca
laporan. Laporan harian tidak terlalu mempedulikan topik apa yang disampaikan,
yang jelas laporan harian akan lebih inspiratif jika fokus dengan apa yang
disampaikan, mampu menemukan dan menangkap minat objek kerja, tingkat akurasi
laporan yang tinggi, memenuhi unsure keindahan, dan kreativitas.
Berikut adalah langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Kumpulkan informasi yang diperlukan, seperti fakta, angka, nama, dan tanggal
dari kegiatan (terkait dengan program) yang telah dilaksanakan hari itu.
2. Gunakan format yang telah disiapkan (jika ada), kemudian isilah setiap
bagian secara ringkas tetapi utuh.
3. Bila tidak format yang telah disediakan, maka anda harus membuat laporan
sendiri dengan menggunakan format memo. Jangan lupa untuk menyertakan tanggal,
nama pembaca/pengguna laporan, nama pembuat, dan baris subjek (misalnya,
Laporan Harian). Anda juga dapat mengirimkan informasi dalam sebuah e-mail,
yang merupakan bentuk elektronik memo.
4. Jelaskan pekerjaan yang Anda lakukan hari itu. Sampaikan informasi sesuai
kronologis kejadian atau dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan. Gunakan
judul, agar mempermudah pembaca/pengguna untuk mengetahui apa yang akan
disampaikan dalam laporan secara secara singkat.
5. Sebutkan masalah-masalah yang dihadapi dan jelaskan pula bagaimana Anda
menyelesaikan permasalahan tersebut. Jika masalah tetap belum terpecahkan,
jelaskan bagaimana cara Anda akan mengatasinya dan kapan kira-kira permasalahan
tersebut bisa terselesaikan.
6. Tentukan apa yang akan Anda capai pada hari kerja berikutnya; disesuaikan
dengan plan op (planning of operation) yang telah disepakati sebelumnya.
7. Laporan harus disampaikan secara ringkas dan jelas.
8. Lakukanlah pengecekan sebelum laporan tersebut diserahkan kepada pihak
terkait.
B. WEEKLY REPORT
Laporan mingguan membantu program tetap berada di jalur. Sebuah laporan
mingguan memungkinkan untuk melacak kemajuan setiap personil di semua
tingkat/divisi. Laporan mingguan dapat membantu pelaksanaan program agar
selesai sesuai dengan jadwal dan semua personil terkait telah menyelesaikan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Selain itu, laporan mingguan juga bisa
digunakan koordinator pelaksana untuk melihat kualitas dari kinerja dari para
personil yang berada di bawah koordinasinya. Berikut adalah langkah-langkah
cara pembuatannya :
1. Sertakan judul "Laporan Mingguan", nama personil, dan tanggal
laporan dibuat. item lain yang perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan adalah
nama “atasan” Anda atau tim Anda (seperti "Cihuy Team").
2. Tulis ringkasan singkat. Dahului bagian ini dengan judul
"Ringkasan", dan termasuk beberapa kalimat yang berisi ringkasan
pekerjaan Anda untuk seminggu. Ringkasan ini akan memberikan gambaran kepada
“atasan” tentang tugas Anda dalam kurun waktu seminggu.
3. Daftar pencapaian tugas. Sorot pekerjaan yang telah dicapai selama seminggu
di bawah. Di sini, Anda dapat menyertakan pertemuan penting yang terjadi atau
keputusan yang telah Anda buat. Sebagai contoh, jika Anda seorang public
relations profesional, Anda akan ingin menyertakan jumlah siaran pers Anda
didistribusikan selama seminggu dan perhatian media yang klien Anda diterima.
Fokus pada pencapaian yang berkontribusi terhadap tujuan perusahaan atau
memindahkan proyek ke arah penyelesaian.
4. Jelaskan dalam proses tugas. Termasuk berapa banyak tugas yang sudah
diselesaikan, bila tugas belum bisa diselesaikan secara sempurna, sampaikan
pula perkiraan tugas tersebut dapat diselesaikan. Bila sampai tenggat waktu
yang telah ditetapkan tugas belum juga dapat diselesaikan, antisipasi apa yang
akan dilaksanakan.
5. Mengidentifikasi tujuan yang akan diraih minggu selanjutnya. Tujuan Anda
untuk minggu berikutnya harus mencakup setiap item yang ada dalam daftar
"In Progress" pada setiap bagian. Identifikasi pula setiap pertemuan
atau acara yang dijadwalkan untuk minggu berikutnya juga.
C. MONTHLY REPORT
Laporan bulanan sangat dibutuhkan jika pimpinan proyek menangani lebih dari
sebuah proyek. Sebuah laporan bulanan adalah laporan yang berisi tentang
laporan kegiatan dalam kurun waktu satu bulan, yang penyerahannya setelah akhir
bulan. Sebuah laporan bulanan biasanya membutuhkan satu atau dua halaman,
kecuali jika Anda menyerahkan dokumen tambahan, seperti grafik atau diagram
untuk menggambarkan kemajuan upaya tim Anda. Berikut adalah langkah-langkah
cara pembuatannya :
1. Tulis "Laporan Bulanan" di bagian atas halaman dan nama proyek.
Sertakan bulan dan tanggal laporan.
2. Jelaskan jam kerja anggota proyek, termasuk nama anggota proyek dan jumlah
jam kerja selama satu bulan terakhir bagi setiap personil. Tuliskan pula jumlah
kumulatif jam kerja dari setiap personil.
3. Memecah jam yang dihabiskan, seperti perencanaan proyek selama 10 jam,
manajemen selama 30 jam atau spesifikasi 10 jam. Pastikan setiap daerah
terdaftar dengan jumlah jam dan bahwa mereka cocok dengan jumlah jam kerja pada
bulan tersebut.
4. Outline apa yang grup Anda lakukan selama bulan lalu. Sertakan pembaruan
yang berlaku pada proyek, seperti anggota proyek berhenti pada tanggal x atau
Anda menyewa seorang manajer proyek baru.
5. Diskusikan setiap masalah yang berkaitan dengan manajemen. Bagian ini harus
dalam kata-kata Anda sendiri. Anda mungkin memiliki sebuah klien pasif atau
karyawan proyek yang kehilangan beberapa hari kerja. Diskusikan masalah
manajemen yang berpengalaman dan garis besar rencana untuk memecahkan masalah.
6. Garis Besar peristiwa utama dari proyek ini, seperti apa yang telah Anda
capai dan apa strategi tim untuk melanjutkan proyek ini. Diskusikan potensi
risiko proyek atau komplikasi yang dihadapi.
7. Tuliskan batas waktu untuk proyek di bagian bawah laporan bulanan.
8. Review dan lakukan revisi (jika diperlukan), sebelum diserahkan kepada pihak
yang berwenang.
D. QUARTERLY REPORT
Menulis laporan triwulanan memberikan update pada suatu proyek tertentu atau
program setiap tiga bulan. Laporan kuartalan harus ringkas dan setiap kalimat
harus memberikan kontribusi untuk memahami perkembangan dan kesulitan yang
dialami, sambil memberikan pandangan tentang proyek di masa depan. Berikut
adalah langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Buat halaman judul yang mencantumkan nama perusahaan, nama pembuat laporan,
nama proyek, dan tanggal. Anda dapat mempertimbangkan termasuk jumlah laporan.
Sebagai contoh, jika update keempat, anda harus mencantumkan nomor laporan empat
pada halaman judul.
2. Tulis ringkasan eksekutif menyoroti prestasi dari tiga bulan terakhir, hasil
yang didapat, dan kesimpulan yang telah ditarik. Ringkasan eksekutif untuk
laporan triwulanan tidak melebihi satu halaman panjang.
3. Memberikan pengantar ke dalam proyek dalam laporan triwulanan, termasuk
ringkasan dari proyek, rencana kerja dan hasilnya. Anda harus menyertakan
pernyataan tujuan proyek, membahas masalah yang ingin Anda memecahkan dan
pertanyaan yang Anda ingin jawab atau selesaikan (terkait dengan tujuan yang
akan diraih dalam rentang waktu triwulan).
4. Diskusikan hasil di bagian utama dari laporan triwulanan. Pilih hasil yang
khas dan apa yang telah menuntun Anda untuk melakukan kesimpulan atau hasil
sampai saat ini. Menyajikan hasilnya dalam bentuk tabel atau angka-angka agar
pembaca/pengguna laporan dapat dengan mudah menginterpretasikan hasilnya.
5. Garis Besar kesimpulan yang diambil akan menunjukkan bahwa Anda dapat
menggunakan keterampilan berpikir kritis dengan menempatkan hasil dalam konteks
dengan tujuan keseluruhan proyek Anda.
6. Jelaskan apa yang akan diselesaikan selama tiga bulan ke depan, termasuk apa
tujuan atau sasaran Anda (berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diperoleh
selama tiga bulan sebelumnya).
E. SUMMARY REPORT
Ringkasan laporan akan sering muncul di akhir laporan, terutama jika informasi
dalam laporan ini rinci, kompleks atau teknis. Dalam ringkasan, berisi ide,
kesimpulan dan rekomendasi. Pikirkan laporan sebagai puzzle dengan
masing-masing bagian menjadi bagian dari laporan; ringkasan ditulis dari
perspektif seseorang berdiri di atas puzzle sekarang-selesai, melihat ke bawah
dan meninjau pengalaman. Berikut adalah langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Tuliskan tujuan dibuatnya laporan. Misalnya, rincian laporan ini hasil
tinjauan Konsultan ABC tentang sistem informasi Perusahaan XYZ dari 1 Juli - 6
Juli.
2. Jelaskan secara singkat lingkup laporan. Masalah apa yang akan diselesaikan
atau masalah apa yang akan ditangani? Sebagai contoh, Anda mungkin mengatakan
bahwa akses terhadap informasi XYZ melalui jaringan, internet dan sistem
telekomunikasi diuji untuk kelemahan keamanan.
3. Memberikan gambaran metode penelitian yang digunakan. Bagaimana informasi
untuk laporan yang dikumpulkan? Contoh: Pengujian dilakukan melalui penilaian
terhadap kebijakan sistem informasi XYZ, evaluasi dari kontrol pada sistem yang
ada, dan wawancara dengan pengguna dan sistem manajemen.
4. Tuliskan yang menjadi temuan penting yang hasilnya sudah dituliskan secara
rinci dalam laporan.
5. Tuliskan kesimpulan utama dan rekomendasi. Apa yang harus pembaca lakukan?
Contoh: Kami sarankan XYZ Perusahaan menetapkan kebijakan penggunaan yang dapat
diterima dan memerlukan perlindungan karyawan password.
6. Pastikan masing-masing point yang disampaikan di atas mencerminkan urutan
bagian dalam laporan.
F. PROGRESS REPORT
Laporan ini biasanya ditulis untuk memberikan update tentang status proyek yang
belum selesai. Proyek-proyek yang membutuhkan laporan kemajuan umumnya jangka
panjang dibandingkan dengan proyek yang dapat diselesaikan dalam beberapa
minggu. Jenis proyek dapat bervariasi. Proyek-proyek yang memiliki laporan
kemajuan bisa proyek konstruksi, proyek perbaikan utama, pendanaan
proyek-proyek atau proyek pengujian. Berikut adalah langkah-langkah cara
pembuatannya :
1. Menulis judul untuk laporan kemajuan Anda. Sertakan nama proyek, nama
penulis, dan periode waktu yang dicakup oleh laporan itu.
2. Ikuti judul dengan bagian pengantar. Sertakan tujuan proyek, termasuk
deskripsi proyek, dan tujuan laporan. Sebutkan laporan kemajuan sebelumnya dan
tanggalnya jika ada.
3. Sertakan bagian tentang kemajuan. Ini adalah tubuh utama laporan ini.
Memberikan gambaran umum tentang pekerjaan yang telah diselesaikan dalam
periode pelaporan. Laporan masalah dan bagaimana hal tersebut diatasi.
Menyediakan persentase kasar dari jumlah pekerjaan yang telah selesai.
4. Tambahkan bagian pada ekspektasi. Jelaskan bagaimana sisa proyek ini
diharapkan dapat dilanjutkan dan sampaikan pula (jika ada) kesulitan yang akan
berpotensi menghalangi penyelesaian proyek. Jika ada kebutuhan untuk menambah
personil kerja, juga ditambahkan di sini.
5. Menyelesaikan laporan kemajuan dengan kesimpulan. Ini harus berisi ringkasan
singkat dari apa yang telah ditulis dalam laporan kemajuan. Hal ini berfungsi
untuk menyatukan berbagai titik yang dibuat dalam laporan (jika perlu).
G. EXECUTIVE SUMMARY REPORT
Sebuah ringkasan eksekutif merupakan laporan yang berisi pokok-pokok laporan
yang sudah dijabarkan dalam tubuh laporan. Ringkasan eksekutif ini biasanya
ditujukan untuk orangorang non-teknis yang tidak mempunyai waktu untuk membaca
seluruh isi laporan utama. Laporan eksekutif berisi informasi yang cukup bagi
pembaca untuk mendapatkan inti dari apa yang dibahas, tanpa harus membacanya
secara lengkap. Berikut adalah langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Tulis ringkasan setelah Anda menulis laporan utama, dan pastikan tidak lebih
dari 1/10 panjang laporan utama.
2. Daftar poin dan urutan dalam ringkasan ekesekutif sama dengan urutan yang
ada dalam laporan utama.
3. Menulis kalimat deklaratif sederhana untuk masing-masing titik utama.
4. Tambahkan kalimat penjelas yang diperlukan, hindari materi teknis dan jargon
yang tidak perlu.
5. Baca ringkasan perlahan dan kritis, pastikan apa yang disampaikan telah
menggambarkan tujuan Anda, pesan, dan rekomendasi kunci. Pastikan
pembaca/pengguna memahami isi ringkasan utama tanpa kehilangan titik laporan
utama.
6. Periksa kembali gaya, tata bahasa ejaan, dan tanda baca. Tanyakan pada
sesama penulis untuk mengoreksi dan mengedit dokumen.
7. Mintalah orang non-teknis - misalnya, orang tua Anda atau pasangan Anda –
untuk membaca dokumen. Jika membingungkan atau membosankan mereka, ringkasan
mungkin akan memiliki efek yang sama pada pembaca non-teknis lainnya.
H. ANNUAL REPORT
Laporan tahunan merupakan catatan kinerja keuangan perusahaan dan operasi tahun
berjalan. Publik perusahaan yang diperdagangkan menghasilkan laporan tahunan
untuk memberitahu pemegang saham, calon investor, pelanggan dan lainnya apa
yang terjadi. Berikut adalah langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Pecah laporan menjadi lima bagian: ringkasan keuangan; surat kepada para
pemegang saham, perusahaan operasi dan perkembangan yang signifikan, laporan
keuangan, dan informasi tentang pejabat dan direksi.
2. Tulis ringkasan keuangan. Narasi ini umumnya mencakup pendapatan, laba
bersih dan laba perdata saham. Biasanya itu termasuk bernilai tiga tahun data.
3. Sertakan surat kepada pemegang saham. Di sini, pejabat eksekutif kepala atau
ketua membuat pernyataan resmi tentang kinerja perusahaan.
4. Tulis serangkaian artikel tentang usaha dan perkembangan yang signifikan.
Anda mungkin mendiskusikan perubahan dalam produksi, produk baru, masuk ke
pasar baru, merger dan akuisisi, penelitian dan pengembangan, perubahan dalam
pemasaran dan penjualan, dan berita lainnya.
5. Tulis laporan keuangan. Bagian ini terdiri dari tabel menunjukkan sebagian
besar pendapatan, biaya dan data pendapatan secara detail. Ini adalah jantung
dari laporan, meskipun biasanya muncul di belakang publikasi.
6. Sertakan ringkasan informasi tentang pejabat dan direksi. Foto biasanya
menyertai bagian ini.
7. Tanyakan pengacara dan akuntan untuk meninjau dokumen untuk memastikan
akurasi dan kepatuhan peraturan.
I. ANALYSIS REPORT
Laporan analisis, kadang-kadang disebut juga dengan laporan rekomendasi.
Pembuat laporan berusaha untuk memecahkan masalah dengan mengevaluasi pilihan
dan menyarankan solusi. Meskipun data objektif disajikan, sebagian besar dari
laporan ini adalah analisa data untuk membantu pembaca membuat keputusan.
Panjang laporan tergantung pada jenis dan cakupan analisis. Berikut adalah
langkah-langkah cara pembuatannya :
1. Mulailah membuat laporan dengan data objektif yang disajikan secara jelas
dan ringkas dalam bagian berjudul baik Pendahuluan atau Latar Belakang. Bagian
ini harus menunjukkan pentingnya masalah dibahas, serta mengidentifikasi yang
hal yang dianalisis dan mengapa. Jika informasi latar belakang sangat luas,
pertimbangkan untuk menggunakan bagian Pendahuluan (menjelaskan mengapa Anda
menulis laporan dan tujuannya) dan bagian Latar Belakang (yang menjelaskan
metode dan sumber yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan membangun
kredibilitas mereka).
2. Jelaskan masalah khusus yang akan dibahas dalam laporan. Pastikan bahwa
pembaca/pengguna memahami pentingnya masalah dengan menyediakan informasi
pendukung yang solid.
3. Menguraikan keterbatasan analisa atau rekomendasi yang akan datang dalam
laporan. Jelaskan bagaimana data dikumpulkan dan dengan metode apa data
tersebut dijaring.
4. Menarik kesimpulan (laporan disederhanakan atau cukup dideduksi dari data
yang disajikan) di bagian Kesimpulan untuk selanjutnya dibuat implikasinya.
5. Buatlah rekomendasi yang jelas terkait dengan kesimpulan dan implikasi yang
telah disampaikan.
6. Sertakan informasi tambahan jika perlu di bawah judul seperti Metode
Pengumpulan Data, Temuan, Penyajian Fakta, Analisis Fakta, Pilihan, Ringkasan
dan Referensi.
J. PRESS RELEASE
Tujuan siaran pers (press release) adalah untuk menarik perhatian orang-orang
yang bertanggung jawab untuk memilih berita apa yang akan dilaporkan di media.
Dalam hal ini, public relations lembaga terkait sering digunakan untuk mencari
media yang relevan dengan berita yang akan disebarluaskan. Perhatikan bahwa
penting untuk memberikan nama kontak dan alamat untuk informasi lebih lanjut.
Berikut adalah formatnya :
Untuk :
Tanggal release/ditayangkan :
Subject :
---------------------------------------------------------------------
Jabaran singkat tentang hal yang ingin ditayangkan/didiseminasikan
Untuk info lebih lanjut, hubungi :
………….
FORMAT PENILAIAN LAPORAN
Penilai : Waktu Pelaksanaan :
Yang dinilai : Skor :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu kolom (“ada” atau “tidak”) sesuai
dengan laporan yang sedang dinilai.
2. Penilaian yang bersifat kualitatif ataupun tidak ada dalam penilaian
kuantitatif, dituliskan secara jelas dalam kotak “Penilaian/komentar tambahan”
3. Sistem penskoran yang digunakan adalah dikotomi biner, ada mendapat skor “1”
dan tidak mendapat skor “0”
4. Nilai kuantitatif didapat dari jumlah skor yang didapat dibagi total skor
semestinya, kemudian dikalikan 100
No Pernyataan Ada Tidak
Tujuan
1. Apakah tujuan yang disampaikan sudah jelas?
2. Apakah karakteristik/kebutuhan pembaca sudah diidentifikasi?
3. Apakah tujuan sudah dipertimbangkan sebelum membuat laporan?
Informasi
4. Apakah informasi yang disampaikan merupakan bahasan utama?
5. Apakah informasi yang disampaikan didukung dengan bukti?
6. Apakah informasi yang ada relevan dengan tujuan?
Akurasi/Ketepatan
7. Apakah ada kesalahan ejaan?
8. Apakah referensi yang digunakan telah sesuai?
9. Apakah semua referensi yang digunakan tercantum dalam daftar
pustaka?
10. Apakah singkatan (jika ada) digunakan secara konsisten?
Gambar
11. Apakah gambar yang disajikan jelas terlihat?
Format
12. Apakah format antar bagian seimbang?
13. Apakah bagian yang penting memiliki porsi yang cukup besar dari
seluruh laporan?
14. Apakah laporan yang dibuat mudah untuk diikuti?
15. Apakah mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dalam laporan?
16. Apakah judul dan penomoran jelas?
17. Apakah argumen yang disampaikan mudah untuk dipahami?
18. Apakah isi laporan dapat dicerna oleh logika?
Bahasa
19 Apakah jelas, lugas, dan mudah dibaca?
20. Apakah pembaca/pengguna akan mudah untuk memahaminya?
21. Apakah tata bahasa yang digunakan sudah benar?
22. Apakah ada pengulangan kata dalam laporan?
Presentasi
23. Apakah tata letak yang disajikan dalam laporan sudah menarik?
24. Apakah hal-hal yang penting dalam laporan sudah tersoroti?
Penilaian/komentar tambahan :
http://gunadarma.ac.id
http://community.gunadarma.ac.id
http://library.gunadarma.ac.id
http://repository.gunadarma.ac.id
http://pasca.gunadarma.ac.id
Sumber :
1. Bambang Dwiloka & Rati Riana. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
2. David Cotton, David Falvey, & Simon Kent. Market Leader. Spain: Pearson
Education Limited, 2005.
3. Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
4. www.ehow.com
5. www.surrey.ac.uk
PRINSIP – PRINSIP PENULISAN LAPORAN
Laporan pada dasarnya adalah alat
komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif,
sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
1. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada
dalam laporan harus lengkap
2. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila
uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh
pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan
komunikatif
3. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat
menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan
keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan
sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca
dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur
kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5. Objektif
Penulis laporan tidak boleh
memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral
dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
6. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan,
karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
sumber:
http://nista-maja.blogspot.com/2011/05/laporan.html
http://nindiyahpuspitasari.blogspot.com/2011/04/pengertian-laporan.html<i><b><i><i><i><i></i></i></i></i></b></i></b></i>
Contoh Laporan Resmi.
Abstrak
Abstrak adalah uraian singkat dan to the point.
Abstrak memberikan gambaran percobaan apa yang telah dilakukan, bagaimana
percobaan tersebut dilakukan dan hasil (kesimpulan) yang diperoleh. Selain itu,
ada bagian yang menyertai Abstrak, yaitu Kata kunci sebagaimana tertulis di
bawah ini. Pada bagian ini dituliskan kata (kelompok kata) yang penting dan
terkait serta menjadi subyek di dalam laporan.
Kata kunci: Panduan
laporan, format laporan
- Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan melakukan percobaan.
Bagian ini bertujuan mengantarkan pembaca pada subyek bahasan di dalam
laporan ini
- Dasar
Teori
Pada bagian ini lapirkan mindmapnya.
- Metodologi
Pada bagian ini dijelaskan tentang komponen dan alat yang digunakan selama
percobaan dan bagaimana cara/ langkah-langkah melakukan percobaan yang
telah dilakukan tersebut. Gambaran mengenai cara melakukan percobaan ada
kalanya akan lebih baik jika direpresentasikan dalam bentuk diagram alir.
- Hasil
dan Analisis
Data hasil percobaan dituliskan pada bagian ini. Ada kalanya data lebih
baik jika ditulis dalam bentuk tabel. Pada bagian ini diuraikan pula
analisis atas hasil yang diperoleh.
- Kesimpulan
Kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan mungkin tidak akan sama
dengan yang sebenarnya diharapkan pada percobaan tersebut. Hal yang harus
diperhatikan adalah memastikan bahwa uraian kesimpulan tersebut didukung
oleh data yang diperoleh.
- Daftar
Pustaka
Nama Penulis, Judul
Pustaka, Nomor Halaman, Nama Penerbit, Lokasi Diterbitkan, Tahun
Diterbitkan.
LAPORAN
ILMIAH
A. Pengertian Umum
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori
tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan
(E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah
tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data
yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan
metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data
setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca
artikel ilmiah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas,
terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan
akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam
memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil
temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga
syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang
berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut.
Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi,
dan penutup.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum
Pembentukan Istilah (PUPI)
5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat
sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun
kerancuan.
Jenis Laporan Ilmiah
a. Laporan Lengkap (Monograf).
1) Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2) Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam
bidang ilmu yang bersangkutan.
3) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat
analisis.
4) Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang
dicapai.
5) Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul
bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang
terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk
konsumsi masyarakat umum).
B. Sistematika Laporan
Ilmiah Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal
yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Secara
umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu
bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri
sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari
sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan.
Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi
asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang
ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian
pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta
simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :
a. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada
pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus
perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang
akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat
b. Bab II :
Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu
yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis
terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup
penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan
antarvariabel tersebut.
c. Bab III :
Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta
kelemahan penelitian.
d. Bab IV :
Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian
ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya
berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya.
e. Bab V :
Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut.
Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan
hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian
analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis
dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan
pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang
dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian
simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai
penelitian lanjut yang dapat dilakukan
3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks daftar istilah
C. Langkah-Langkah Membuat Laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan
matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan
dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2. Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
(1) surat-surat keputusan
(2) notulen hasil rapat
(3) buku-buku pedoman
(4) hasil kegiatan
(5) hasil penelitian
(6) hasil diskusi
3. Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut.
(1) Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan
penyesuaian kegiatan
(2) Melakukan wawancara
(3) Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4) Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak
ada
4. Mengevaluasi Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu
simpulan.
5. Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika
laporan.
D. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan
yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui
keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat
merujuk pada sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara
berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota
tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas
ke bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut.
a. Penulisan nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau
nama keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depan
kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga,
dipakai menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya
harus dimulai dengan judul buku.
b. Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c. Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring,
diikuti tanda titik
d. Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e. Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber
ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan alfabet.
5. Jarak antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi
jarak antara pokok dengan pokok adalah dua spasi.
6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7. Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya
satu nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik.
Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
E. Format Penulisan Laporan
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan
formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan
pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya.
Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1. Margin Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta
batas kanan dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk
tabel dan gambar berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus
diikuti dengan dua baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul
ditulis pada halaman berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman
tidak boleh dipisahkan ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada
halaman berikutnya.
2. Spasi Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk
tabel, daftar pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai
dengan aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai
dengan perbedaan spasi.
3. Penomoran Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian
uraian.
a. Penomoran Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan
menggunakan angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan
angka arab. Letak penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas
margin bawah (bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b. Penomoran Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai
berikut.
(1) Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
(2) Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
(3) Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5,
dan seterusnya.
(4) Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan
seterusnya.
(5) Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4,
dan seterusnya.
4. Tabel atau Gambar
a. Tabel Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan
body. Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab,
misalnya nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada
bab kedua. Judul harus padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang
tercantum dalam tabel. Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya
kecuali kata hubung. Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain,
tuliskan sumber referensinya pada bawah tabel.
b. Gambar Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis,
histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor
dan judul tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel.
Perbedaannya terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di
bawah gambar.
5. Bahasa Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung
kejelasan dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan
Pedoman Pembentukan Istilah.
6. Jenis Kertas Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau
kuarto bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.
Mikha
Cara Penulisan Laporan Ilmiah
Format laporan
ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format
yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pembaca
dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan
hasilnya.
2. Langkah
– langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada
dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian
dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal
penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
1. halaman
judul
2. Halamn
persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata
pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3. Halamn
kata pengantar atau prakata
4. Daftar
isi
5. Daftar
tabel (jika ada)
6. Daftar
gambar (jika ada)
7. Daftar
lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
2. Rumusan
masalah
3. Tujuan
penelitian
4. Ruang
lingkup
5. Manfaat
penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan
teori/ tinjauan teoretis
2. Kerangak
teori
3. Kerangka
konsep
4. Hipotesis
atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
·
Jenis penelitian
·
Populasi sample (untuk penelitian
disertai unit penelitian )
·
Variabel penelitian (untuk penelitian
laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan
alat)
·
Definisi operasioanal variabel atau
istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar
jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
·
Desain / rancangan penelitian ( tidak
harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
·
Lokasi dan waktu penelitian
·
Teknik pengumplan data.
·
Instrumen penelitian yang digunakan
·
Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI
berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
Instrumen penelitian
Berbagai data sekunder yang diperlukan
Anggaran penelitian
Jadwal penelitian
Laporan
Ilmiah
Laporan ilmiah
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori
tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan
(E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah
tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data
yang benar dan disajikan
dengan penalaran serta analisis yang
berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan
ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan,
peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Defini laporan menurut F X
Soedjadi :
1.
Suatu
bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai
dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility)
yang ada antara mereka.
2.
Salah
satu cara pelaksanaan komunnikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lain.
Macam-macam Laporan Ilmiah
Ada 3 macam laporan ilmiah, yakni :
1. Laporan
Lengkap (Monograf).
Menjelaskan
proses penelitian secara menyeluruh.
Teknik
penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu
yang bersangkutan.
Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
Menjelaskan
(juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai
Organisasi
laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan
seterusnya,haruslah padat dan jelas).
2. Artikel
Ilmiah
Artikel
ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
Isi
artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif
Artikel
ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam
laporan lengkap.
3. Laporan
Ringkas
Laporan
ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang
lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi
masyarakat umum).
Fungsi Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah memiliki fungsi
sebagai berikut:
1.
Laporan
penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide
spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas
dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
2.
Laporan
Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
3.
Laporan
Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian
selanjutnya.
Secara ringkas, laporan memiliki
fungsi informasi, pengawasan, pengambilan keputusan, dan pertanggung jawaban.
Sistematika Laporan
Beberapa hal yang harus diperhatikan
tentang laporan ilmiah :
1.
Kegiatan
menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan
ilmiah.
2.
Laporan
ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci,
dan ringkas.
3.
Laporan
ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi
atau sesama ilmuwan.
4.
Laporan
ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta
implikasinya.
5.
Laporan
ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat
tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6.
Laporan
ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda,
bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut.
Namun, umumnya, isi laporan terdiri
atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri
sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari
sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan.
Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud,
tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang
ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian
pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta
simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :
Bab
I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada
pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus
perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang
akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat
Bab
II Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu
yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis
terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup
penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan
antarvariabel tersebut.
Bab
III Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta
kelemahan penelitian.
Bab
IV Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian
ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya
berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya.
Bab
V Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut.
Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan
hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian
analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis
dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan
pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang
dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian
simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai
penelitian lanjut yang dapat dilakukan
3. Bagian Penutup
Daftar
Pustaka
Daftar
Lampiran
Indeks
daftar istilah
Sumber
:
contoh
laporan ilmiah tentang lumut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang
lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut
gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini
melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut
merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan
ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai
epifil.
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji,
dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut
merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain
mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang
mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi
tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi laporan ini seputar :
ü Tumbuhan Lumut
ü Perkembangan dan pertumbuhan lumut
ü Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
ü Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut
ü Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
ü Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan laporan ini
adalah :
ü Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut
ü Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
ü Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.
ü Dapat memahami keanekaragaman hayati.
ü Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.
1.5 METODE PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
ü Metode observasi.
ü Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
ü Mengumpulkan data dari internet.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan ilmiah ini dalam beberapa bab yaitu :
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.5 METODE PENULISAN
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
4.2 PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup
kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara
umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat
yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat
dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang
agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang
cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi
kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan
lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya.
Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :
ü Faktor cahaya,
Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. ( yang
akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari )
ü Faktor temperatur
ü Faktor Air
Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan.
Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
·
Endohydric species, air yang diambil berasal dari
substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan
evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water
rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat
basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
·
Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang
melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian
tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae,
Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
ü Faktor angin
ü Faktor edafik,
meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan
dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.
2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik.
Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup
berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut
biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga
masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut
kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar
matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di
pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian
ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut :
·
Identifikasi variabel, yakni
faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel
dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur
variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain dibuat
tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap
pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
o
Variabel bebas, yaitu sinar cahaya
matahari
o
Variabel tak bebas, yaitu morfologi
tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
o
Variabel terkontrol, yaitu luas kayu,
ember, serta volum air
o
Memilih peralatan yang sesuai dengan
penelitian.
o
Melakukan pengamatan akurat, dalam hal
ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat
melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian
dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa
yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan
akurat dalam setiap fase penelitiannya.
o
Mengumpulkan data dan hasil penelitian,
dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian.
Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
o
Mengolah dan menganalisis data,
pengolahan dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan
benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
§
Apakah setiap data menghasilkan kurva
yang mulus
§
Apakah ada data diluar kurva
§
Apakah data tersebut dapat diabaikan
atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
§
Ø Kesimpulan, yakni mengenai perumusan
mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
§
Ø Membuat laporan kegiatan penelitian,
yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan
kegiatan penelitian.
3.2 INSTRUMEN
ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ember
Gayung
Penggaris
Pisau
Kertas hvs dan alat tulis
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
Kayu
Air
3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1.
a. Menyiapkan
alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian
2.
b. Menyiapkan
2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama
3.
c. Tiap-tiap
ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember
1 cm)
4.
d. Masukan
media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran :
Ukuran
Kayu : 10 cm x 15 cm
1.
e. Letakan
kedua ember pada tempat yang berbeda :
Ember
A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang
Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat
terang
1.
f. Setelah
beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada
kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut
2.
g. Lakukan
peninjauan setiap 3 hari sekali, dan catat hasilnya
3.
h. Apakah
terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
4.
i. Catat
setiap terjadi perbedaan dan peristiwa
5.
j. Olah
semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
6.
k. Tariklah
suatu kesimpulan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
Penelitian ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011
hingga tanggal 28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu tersebut telah terjadi
berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan kami pun
berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan
ilmiah.
Adapun data yang terkumpul selama penelitian terhadap proses pertumbuhan lumut,
adalah sebagai berikut :
Dalam bentuk tabel :
NO
|
HARI KE
|
LUAS LUMUT YANG TUMBUH PADA KAYU DI EMBER
|
KETERANGAN
|
EMBER A
|
EMBER B
|
1
|
3
|
5 Cm2
|
0 Cm2
|
Air berubah menjadi keruh
|
2
|
6
|
19 Cm2
|
6,1 Cm2
|
Kedua ember mulai ditumbuhi lumut
|
3
|
9
|
42,3 Cm2
|
14 Cm2
|
Pada ember A air berubah warna menjadi hijau pekat
|
4
|
12
|
98,8 Cm2
|
35,6 Cm2
|
Pertumbuhan lumut yang sangat cepat terjadi pada ember A
|
5
|
15
|
137 Cm2
|
33,2 Cm2
|
Pada ember B kayu menjadi keropos
|
6
|
18
|
150 Cm2
|
42,8 Cm2
|
Pada ember A lumut menutupi seluruh permukaan kayu
|
7
|
21
|
150 Cm2
|
62 Cm2
|
Pada ember B kayu berubah menjadi hitam dan kropos
|
Catatan : Luas kayu total pada ember 150 Cm2
Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup
terang
Ember B : Diletakan di halaman teras depan rumah (panas) dengan pencahayaan .
4.2 PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian
·
Secara kualitatif, tempat yang lembab
dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin
cepat, sedangkan pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut
cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam
tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
·
Secara kuantitatif, Lumut adalah
sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan
biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30
derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan
hasil dengan teori yang ada
·
Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut
banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang
pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah
kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar
di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada
umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum
di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di
kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya. Beberapa jenis dengan air,
seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni
rawa.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen,
penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap
polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan
yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang
kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut
dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula
yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah
ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.
5.2 SARAN
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan
lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan
ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah
ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih
baik.
Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan
ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan
laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi
sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA