TUGAS
PERILAKU KONSUMEN
BAB
V
“
Pembelian”
DI SUSUN OLEH :
FIFI ELLIN (12210769)
Kelas : 3EA13
Universitas Gunadarma Kalimalang
Fakultas Ekonomi Manajemen S1
PEMBELIAN
1.
Proses Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian,
dan
perilaku
setelah pembelian .Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian
aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruhProses
Pengambilan Keputusan Pembelian bukan hanya pada proses saja
Secara teori konsumen melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian .Tapi pada
pembelian rutin, konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap
itu. Seorang wanita yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunaknnya
akan mengenali kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian,
dengan melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan
yang muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat
kompleks
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need
recognation)- pembelian mengenali permasalahn atau kebutuhan. Pembeli merasakan
adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yabg diinginkan.
Kebutuhan itu dapat dipisu oleh stimulus internal ketika salah satu kebutuhan
normal-lapar,haus,seks, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi
pendorong.
Kebutuhan dapat dipisu oleh rangsangan eksternal. Seseorang
mungkin merasa membutuhkan hobi baru ketika kesibukan pekerjaanya mulai
menurun, dan dia mulai memikirkan kamera setelah berbincang – bincang dengan
teman tentang fotografi
atau
setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu, pemasar menuntun konsumen supaya
membeli produk tersebut
Setelah mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar dapat
mengidentifikasi faktor faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap
produk dan mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor – faktor
tersebut.
2.
Memilih Alternatif Terbaik
Sikap
konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk melalui bebErapa prosedur
evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada kosumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam
beberapa kasus , konsumen menggunkan kalkulasi yang paling logis.
3.
Memilih Sumber – Sumber Pembelian
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber.
Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja),
sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs Web dan lain - lain)
, sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber
berdasarkan pengalaman (memgang, meneliti, menggnakan produk). Pengaruh relatif
di antara sumber informasi itu berbeda beda di antara berbagai produk dan
pembeli.
Konsumen biasanya menerima sebagian besar informasi dari
sumber komersial yang dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber yang
paling efektif cenderung yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya
memberikan informasi kepada pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan
legitimasi atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Seseorang terkadang meminta oranglain – teman, keluarga,
rekan kerja dan para profesional supaya merekomendasikan produk atau jasa. Oleh
karena itu, perusahaan mempunyai ketertarikan yang kuat untuk membangun sumber
pemasaran getok tular( word of mouth sources). Sumber – sumber itu mempunyai
dua keuntungan utama
Pertama, sumber itu meyakinkan. Pemasaran dari mulut ke
mulut adalah salah satunya metode promosi dari konsumen, oleh konsumen, dan
untuk konsumen . Mempunyai konsumen yang setia da terpuaskan da membanggakan
bisnis merupakan mimpi setiap pemilik bisnis. Tidak hanya konsumen yang puas
mengulangi pembelian, tetapi mereka juga menjadi papan promosi berjalan bagi
bisnis anda
Kedua, biaya yang rendah. Menjaga hubungan dengan konsumen
dan mengubahnya menjadi sumber promosi getok tular membutuhkan biaya yang
relatif rendah. Semakin banyak informasi yang didapat, kesadaran dan
pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur akan meningkat. Dalam
pencarian informasi, seseorang banyak mempelajari merek yang tersedia.
Informasi itu juga membantunya meninggalkan pilihan merek tertentu. Perusahaan
harus mendesain bauran pemasarannya agar calon konsumen sadar dan tahu akan
mereknya. Secara hati – hati perusahaan harus mengidentifikasi sumber informasi
konsumen dan tingkat kepentingan tiap tiap sumber itu.
PEMBAHASAN
Contoh studi kasus
:
Istilah pasar banyak diartikan
secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan.
Disini,
kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat
memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan penyeberangan motivasi
dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Analisa pasar adalah suatu proses
untuk menentukan potensi penjualan. Potensi pasar adalah suatu perkiraan
kapasitas dari suatu pasar untuk menyerap barang produksi. Perkiraan tersebut
bisa dinyatakan dalam bentuk fisik atau dalam jumlah mata uang, atau bisa dalam
bentuk persentase. Analisi pasar perpindahan kartu pra bayar disini, yaitu
memperkirakan atau memprediksi pangsa pasar di masa akan datang dengan
melihat besar persentase loyalitas pelanggan untuk tetap setia atau
beralih ke
suatu
merek selama kurun waktu satu tahun.
Kartu pra bayar GSM adalah suatu kartu telepon GSM yang pembayarannya
dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud
dengan kartu pasca bayar GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya
dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca
bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari
segi pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya
dengan rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon
rumah.
Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar GSM
dibandingkan dengan kartu pasca bayar. Khususnya studi kasus dalam
penelitian ini yaitu pada mahasiswa UNDIP Semarang. Kalangan mahasiswa lebih
banyak menggunakan kartu pra bayar dikarenakan kartu pra bayar lebih mudah
dalam pembayaran dan besar nilai nominal dalam isi ulang kartu pra bayar
ini dapat disesuaikan dengan keuangan mahasiswa.
Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin dinamis, yang ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dan tingkat persaingan
yang semakin meningkat, menyebabkan semakin banyak konsumsi produk yang
ditawarkan di pasar guna memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan bisnis
yang ketat salah satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya jenis
produk dan fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan semakin
banyaknya varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang saling
beradu kelebihan memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan dari
keinginan konsumen untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand switching)
atau tetap setia pada produk yang disukainya.. Selama kurun waktu setahun,
konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM
lebih dari satu kali. Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung dari pertama
kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen
menggunakan merek tertentu.
Persaingan ketat pada bisnis Kartu Prabayar GSM dari berbagai Operator
Telepon Seluler menuntut strategi perubahan dan perbaikan secara lebih
baik dalam menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar dan bersaing. Operator telepon seluler perlu mengetahui
perpindahan merek untuk masing-masing periodenya dan menganalisis atribut-atribut
produk dan layanan yang menjadi peringkat preferensi konsumen dalam memilih dan
membeli suatu produk atau layanan. Penelitian ini memanfaatkan analisis merek
dengan metode rantai markov. Faktor-faktor yang mempengaruhi tetap
loyalnya atau berpindahnya konsumen dapat diketahui dari peringkat preferensi
konsumen terhadap atribut atau layanan yang paling dipertimbangkan.
Dari hasil penelitian bahwasanya harga kartu perdana/voucher isi ulang
merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk tetap loyal karena
harga kartu perdana / voucher isi ulang menduduki peringkat pertama. Banyak
konsumen yang berpindah merek ke kartu pra bayar IM3, ini ditunjukkan oleh
tingginya angka probabilitas transisi, konsumen dari merek kartu pra bayar IM3
juga memiliki loyalitas paling tinggi, kemudian diikuti merek kartu pra bayar
Simpati, Mentari, AS, XL, Three dan Axis. Kondisi steady state terjadi pada
periode ke-29, sehingga didapatkan kemungkinan probabilitas pasar yang akan
datang untuk kartu pra bayar Simpati sebesar 4,43%; AS sebesar 3,87%; IM3
sebesar 76,25%; Mentari sebesar 0,18%; XL sebesar 1,33%; Three sebesar 4,83%
dan Axis sebesar 9,11%.
sumber :
http://noviramahaditha.blogspot.com/2011/11/pembelian-bab5.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar